Soe, VoxNtt.com-Kasus tewasnya Yohana Nubatonis di atas tempar tidur dalam kamar kiosnya di RT 06/RW 02 desa Mnelalete, Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) diduga ada yang tak beres.
Kejanggalan ini mendorong keluarga untuk mencari tahu penyebab meninggalnya Yohana yang sebelumnya diduga gantung diri dalam kamarnya.
Koordinator Divisi Advokasi dan Pendampingan Yayasan Sanggar Suara Perempuan (SSP) SoE Sarce Maukari kepada media ini mengatakan bersedia mendampingi keluarga korban dalam mencari fakta penyebabkan kematian Yohana tersebut.
Sesuai data yang dihimpun oleh SSP, terdapat adanya kejanggalan dalam tubuh korban sepertiĀ ditemukan ada luka tusukan, ada bekas goresan kuku di bawah dagu korban, tidak ada bekas tali yang melilit di leher korban serta tenda kulambu tidak patah sebagai tempat diikatnya tali untuk menggantung diri karena tenda kulambu sangat kecil sehingga memungkinkan untuk patah ketika korban menggantukan dirinya.
“Kita temukan ada beberapa kejanggalan dalam tubuh korban, sehingga kita tengah berusaha keras bersama polisi untuk mencari tahu penyebab sesungguhnya kematian ibu Yohana ini,” jelas Sarce di pelataran Mapolres TTS Rabu (1/2/2017).
Atas hal tersebut pihaknya akan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk mengungkap penyebabkan kematian Yohana Nubatonis apakah murni bunuh diri atau ada yang membunuh.
“Kita sama-sama dengan pihak kepolisian untuk mengungkap kasus ini,”tegas Sarce.
Sementara Kapolres TTS AKBP I Ketut Adyana mengatakan bahwa penyidik saat ini terus melakukan penyelidikan kasus kematian Yohana yang sebelumnya tersiar kabar meninggal karena bunuh diri.
“Kita belum menyimpulkan apapun penyebab kematian ibu Yohana ini, karena penyidik sementara lakukan penyelidikan. Kalaupun kemarin ada berita bahwa korban meninggal karena bunuh diri, itu masih sebatas dugaan, bukan kesimpulan dari penyelidikan kita,”tegas I Ketut Adnyana.
Sampai dengan saat ini kata I Ketut Adnyana, penyidik telah memeriksa 5 orang saksi.
Menanggapi adanya peran serta dari SSP yang mendamping keluarga korban untuk mengungkap penyebab kematian Yohana, Kapolres Adnyana memberikan apresiasi yang positif atas kerja sama tersebut.
Untuk diketahui, Yohana Nubatonis awalnya ditemukan sudah tidak bernyawa lagi oleh Engra Nomleni, puterinya yang masuk ke dalam ruangan dengan mencongkel pintu belakang menggunakan linggis pada Senin (23/1/2017) sekitar pukuk 16.30 Wita.
Hal ini dilakukan Engra karena ibunya tidak merespon beberapa kali panggilannya dari luar kios.
Saat masuk Engra menemukan ibunya terkulai di atas tempat tidur dengan leher terikat tali plastik dan ujung tali lainnya terikat di kayu tenda tempat tidur yang menjadi rangka kelambu.
Dari hasil pemeriksaan jasad korban oleh polisi dan tim medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Kendati demikian ada luka tusuk di leher korban sedalam 6 cm tepat di bawah luka bekas tali yang melilit leher korban.
Luka tusuk tersebut diduga akibat tusukan pisau yang ditemukan polisi diatas bantal disisi kiri jasad korban. (Paul/VoN)