Ruteng, Vox NTT- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Informatika St Petrus Ruteng, Kabupaten Manggarai mengalami kekurangan komputer dalam melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2017 ini.
Namun kekurangan sarana ini bukan merupakan persoalan fatal bagi sekolah yang beralamat di jalan Jagu Rowang, Kelurahan Rowang, Kecamatan Langke Rembong itu.
Mengatasi kekurangan tersebut managemen SMK St Petrus menerapkan berbagai strategi agar siswanya masih bisa melaksanakan UNBK.
Kepala SMK Informatika St Petrus Ruteng, Yeremias Jurman menjelaskan, UNBK di sekolahnya terbagi dalam tiga sesi dengan alokasi waktu masing-masing.
Skenario sesi ini sengaja dibuat untuk mengatasi terbatasnya jumlah komputer sebagai alat utama UNBK ini.
“UNBK tahun ini memiliki 51 unit komputer. 51 komputer ini akan dipakai oleh 151 peserta ujian. Sebab itu kita membagi ke dalam 3 sesi; sesi 1: 51 orang, sesi 2: 50 orang, sesi 3: 50 orang,” ungkap Yeremias kepada wartawan, Senin (3/4/2017).
Selain komputer, kata Jurman, pihaknya juga menyiapkan server website yang terhubung secara terpadu agar proses UNBK ini berjalan lancar. Server yang ada akan membuat siswanya lebih bergairah mengerjakan soal-soal ujian.
“Ada 4 unit server; 2 yang dipakai, 2 cadangan. Kualitasnya prima sehingga membuat anak-anak lebih bergairah,” pungkasnya.
Selain menyiapkan alat ujian yang siap pakai tambah Yeremias, pihaknya juga menyiapkan sumber daya cadangan yang akan digunakan dalam menghadapi keadaan darurat.
“Kami sudah siagakan 10 unit komputer sebagai cadangan. Kami juga siapkan 1unit generator besar untuk antisipasi pemadaman listrik PLN,” imbuhnya.
Dengan persiapan seperti ini, ia berharap proses UNBK di sekolahnya lancar dan hasilnya memuaskan.
“Saya harap selama 4 hari UNBK ini prosesnya lancar-lancar saja tanpa kendala berarti. Jika demikian, saya yakin hasilnya memuaskan kita semua, termasuk target kelulusan kita 100 persen ,” pintahnya.
Dikatakan, UNBK selama dua hari di sekolahnya berjalan lancar dan aman.
“Dua hari ini kita sudah laksanakan dengan aman, lancar dan terkendali,” katanya. (Ferdiano Sutarto Parman/VoN)