Jakarta, Vox NTT – Umat Katolik Keuskupan Ruteng yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya berencana menggelar aksi doa bersama di depan kantor Kedutaan Vatikan di Jakarta pada Sabtu, 12 Agustus 2017 mendatang.
Kegiatan ini merupakan bagian dari ekspresi keprihatinan akan polemik yang terjadi di Keuskupan Ruteng.
Rikard Rahmat, salah satu inisiator mengatakan, tidak seperti aksi massa umumnya, di mana ada yel-yel, orasi dan semacamnya, aksi ini dirancang hanya dalam bentuk doa sambil memasang seribu lilin.
“Kita ingin menyampaikan harapan agar Vatikan ikut merasakan suasana kebatinan umat Keuskupan Ruteng pasca mencuatnya problem yang terjadi akhir-akhir ini,” katanya.
Problem itu, kata dia, terkait dengan dugaan korupsi dana Gereja senilai Rp 1.675.000.000 oleh Uskup Ruteng, Mgr Hubertus Leteng Pr.
Dana itu ia ambil dari dana Keuskupan Ruteng yang disimpan di Common Fund, unit usaha Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di Jakarta, senilai Rp Rp 1.250.000.000 dan dari kas Keuskupan Rp 425.000.000, yang semuanya ditransfer secara bertahap ke rekening pribadi milik Uskup Leteng.
Bersamaan dengan itu, mencuat pula dugaan adanya relasi tidak wajar (affair) Uskup Leteng dengan seorang perempuan, yang oleh uskup disebut sebagai “anak angkat”.
Praktek korupsi dan affair itu diduga kuat berkaitan erat, di mana uang hasil korupsi dipakai dalam rangka membiayai kebutuhan dan gaya hidup anak angkat itu.
Robert Endi Jaweng, inisiator lain aksi ini mengatakan, masalah ini telah memicu krisis besar.
“Terutama karena pelakunya adalah pemimpin tertinggi di keuskupan dan sejauh ini tidak ada niat untuk mengakhiri kemelut yang terjadi,” katanya.
Ia menambahkan, para petinggi di Keuskupan Ruteng tidak bisa lagi diharapkan untuk mengakhiri konflik ini.
“Hanya sia-sia jika mengharapkan Uskup Leteng mau mencari solusi. Malah situasi tambah parah, setelah terjadi pro dan kontra di kalangan imam. Ada sejumlah indikasi, di mana ia berupaya mengabaikan krisis ini,” katanya.
Lucius Karus menambahkan, harapan untuk menghadikan solusi sekarang ada di Vatikan.
“Kita meyakini, Vatikan turut mendukung upaya pembaruan di Keuskupan,” tambahnya.
“Intensi doa kita adalah semoga Roh Kudus mengilhami para petinggi Gereja untuk mencari solusi,” lanjut Lucius.
Yosef S Nggarang, kordinator lapangan aksi mengatakan, aksi ini melibatkan umat Keuskupan Ruteng diaspora lintas generasi.
“Kita mengajak semua untuk mengambil bagian, untuk menunjukkan kepedulian pada situasi yang terjadi,” katanya.
Sebelumnya, para inisiator aksi sudah mengirim pernyataan sikap kepada Duta Vatikan dua pekan lalu, dengan tembusan kepada Mgr Hubertus Leteng Pr dan Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).
Ikut menandatangani pernyataan sikap itu antara lain Marcel Rengka, John Nembo, Lucius Karus, Bonifasius Gunung, Elias Sumardi Dabur, Maxi Adil, Frans Nembo dan lain-lain. (VoN)