Ruteng, Vox NTT- Di berbagai grup layanan WhatsApp beredar pesan mengejutkan dari Ketua Ikatan Keluarga Manggarai Raya (IKMR) Kupang, Martinus Nahas.
Pesan Martinus Nahas yang sudah beredar luas tersebut dikabarkan sebagai respon atas tampilnya dua tokoh dari daerah Manggarai di kancah Pilgub NTT 2018.
Keduanya yakni; Benny K Harman (BKH), calon gubernur NTT yang berpasangan dengan Benny A Litelnoni dan Christian Rotok (CR), calon wakil gubernur NTT yang maju dengan Esthon Foenay.
Dalam pesannya, Martinus mengaku akhir-akhir ini dia sering ditanya alasan orang Manggarai tidak bisa duduk bersama dan berembuk untuk mengajukan satu calon saja dari daerah ujung barat Pulau Flores itu di kancah Pilgub NTT 2018.
Dia menilai pertanyaan tersebut telah mengusik hati dan pikirannya sebagai Ketua IKMR Kupang dan juga sebagai orang Manggarai.
Atas pertanyaan yang cukup menggelitik itulah, Martinus dalam pesan tersebut menyampaikan beberapa poin.
Poin-poin itu, kata dia, merupakan pesan dari Almarhum Gaspar Parang Ehok, sesepuh dan yang paling dihargai orang Manggarai di Kupang.
Pesan itu disampaikan kepada Martinus beberapa hari menjelang Almarhum Gaspar Parang Ehok berangkat ke Yogyakarta hingga wafat.
Masih dalam pesan yang beredar di grup WhatsApp itu, Martinus menulis pesan dari Almarhum Gaspar Parang Ehok kepada dirinya.
Pertama, “Jadikanlah ite ata Manggarai kudut tanjeng laing lata (Berbuatlah sesuatu agar kita orang Manggarai dihargai dan diperhitungkan orang).
Kedua, bangun solidaritas dan soliditas yang positif dalam keluarga Manggarai.
Ketiga, buatlah acara syukur gabungan untuk bupati terpilih; Manggarai Deno Kemelus dan Manggara Barat Agustinus Ch Dula.
Keempat, untuk hajatan Pilgub NTT sudah ada kesepakatan antara Christian Rotok Benny K Harman.
Kesepakatan itu yakni; Christian Rotok maju sebagai calon DPR RI (ke Gedung Senayan) dan Benny K Harman maju sebagai calon gubernur NTT (ke gedung Sasando).
Menurut Martinus, kesepakatan ini juga diketahui oleh Almarhum Pater Paul Ngganggung, SVD.
“Untuk kesepakatan terakhir ini bahkan sdh ditindak lanjuti oleh pak Benny Harman dan Ibu dengan kepok (ritus adat Manggarai untuk memohon izin) secara adat di rumah pak Christian Rotok … pak Christian bersedia menjadi ketua tim pemenangan BKH,” tulis Martinus.
Beberapa hal itu, lanjut dia, disampaikan Almarhum Gaspar Parang Ehok kepada dirinya untuk dijadikan sebagai prioritas.
“Jadi Bpk/ibu sekalian ttg pilgub ntt bukan tidak inisiatip utk duduk bersama.. ,sdh ada inisiatip yg dilakukan oleh Bp.Gaspar P.Ehok (alm) sebagai sesepuh ,tokoh manggarai yg kita hormati, kalau dalam perjalanan kemudian terjadi penyimpangan dari komitmen tersebut, hal itu tentu terserah kepada pak Christian dan pak Benny,” tulis Martinus.
Secara pribadi, dia mengaku kesepakatan itu sangat ideal dan strategis untuk menjaga lini DPR RI dan peluang kemenangan pada Pilgub NTT 2018.
Sebab itu, jika sekarang dirinya berkeliling bersama Harmoni (Pasangan Benny K Harman dan Benny A Litelnoni), jelas Martinus, maka hal tersebut untuk menjalankan kesepakatan sebelumnya.
Terutama mendorong dan memperjuangkan BKH menjadi Gubernur NTT dan membantu CR ke DPR RI.
“Kalau dapat bpk/ibu sekalian kita dukung komitmen ini untuk membuat manggarai TANJENG laing lata,” tutup Martinus dalam pesan tersebut.
Martinus Nahas sendiri ketika dikonfirmasi VoxNtt.com melalui pesan WhatsApp-nya, Rabu (06/06/2018), membenarkan pesan tersebut dari dirinya.
“Utk (untuk) membuktikan keseriusan dan kebenaran pesan ini kita bisa pa,” kata Martinus.
“Pasang lilin dan doa di pa Gaspar punya kubur. Mohon bimbingan Tuhan melalui beliau,” sambung dia.
CR Bakal Proses Hukum Martinus
Pesan dari Martinus Nahas yang sudah beredar tersebut membuat CR angkat bicara.
Ia menilai pesan Martinus Nahas adalah bohong besar. Sebab itu, dia bakal memeroses Martinus Nahas ke jalur hukum karena dinilai telah merugikan nama baiknya.
Mantan bupati Manggarai dua periode itu mengaku, sudah melayangkan pesan khusus melalui WhatsApp kepada Martinus Nahas.
CR menanyakan alasan Martinus baru sekarang menulis pesan, hingga beredar luas tanpa ada konfirmasi dengan dia sebelumnya.
Politisi PAN itu juga menanyakan alasan Martinus menulis pesan setelah Gaspar Parang Ehok dan Pater Paul Ngganggung, SVD meninggal.
“Kenapa tidak tanya orang-orang yang masih hidup, juga tahu cerita ini? Tanya saya misalnya, Apa ada ketakutan?” tanya Rotok saat dikonfirmasi VoxNtt.com.
Dia sendiri sangat menyesal, jika pesan yang sudah beredar luas tersebut ditulis oleh Martinus Nahas. Rotok bahkan menilai pesan itu lahir dari intelektualitas yang menyesatkan.
“Kalau benar pesan itu dari pa Gaspar, mengapa keluarga-keluarga pa Gaspar dukung saya? Ibu pa Gaspar masih hidup,” tandas Rotok.
“Apakah dia (Martinus Nahas) diberi hak politik untuk mengatur hak-hak politik orang Manggarai?” tanya dia.
Penulis: Adrianus Aba