Kupang, Vox NTT- Rapat Umum Anggota Cabang (RUAC) Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Kupang St. Fransiskus Xaverius periode 2017/2018 akhirnya menetapkan Engelbertus Boli Tobin sebagai Mandataris/Formatur Tunggal/ Ketua Presidium PMKRI Cabang Kupang Periode 2018/2019, Jumat (6/7/2018).
RUAC ini kurang lebih berlangsung sepekan. Selama sepekan terakhir rapat cukup alot dan memanas. Dinamika yang dibangun semua anggota sangat memuaskan.
Pantauan VoxNtt.com, dalam sidang yang dipimpin oleh Hilarius Rudi itu, akhirnya melalui voting tertutup berhasil dimenangkan oleh Engelbertus Boli Tobin dalam agenda pemilihan ketua presidium.
Tobin mengalahkan rivalnya Jhon Alfred Mesach.
Tobin meraih 125 suara, sedangkan Masach hanya meraih 73 suara dari total 198 pemilih. Kemudian ada 50 peserta lainnya tidak ikut memilih.
Dalam penyampaian visi dan misinya di hadapan kader PMKRI Cabang Kupang, Engelbertus bertekad membenahi PMKRI dari dalam (internal) maupun keluar (eksternal) dengan berlandaskan tiga benang merah. Ketiga benang merah itu yakni; Kristianitas, Intelektualitas,dan Fraternitas.
“PMKRI sebagai organisasi kaderisasi dan perjuangan mahasiswa akan memberikan berupaya hadir dan terlibat dalam menjawab persoalan yang timbul dalam masyarakat,” kata Engelbertus Tobin kepada VoxNtt.com, Jumaat siang.
Ia menegaskan, kader PMKRI harus mampu berdaya saing di era digital ini. Dia harus terus melakukan sinergisitas bersama gereja melalui pembinaan rohani, serta melaksanakan orientasi gerakan perjuangan yang berbasis kajian terhadap masalah sosial dan berkelanjutan.
“Saya ucapkan terima kasih kepada segenap anggota perhimpunan yang telah berpartisipasi dalam proses Rapat Umum Anggota Cabang sehingga berjalan dengan baik,”ujarnya.
“Saya merasa bangga dengan proses hari ini serta kepercayaan dari segenap anggota PMKRI serta dukungan dari senior dan alumni yang dengan cara-cara masing-masing memberikan kepercayaan kepada saya menahkodai PMKRI cabang Kupang ke depan. Kiranya segenap anggota perhimpunan selalu saling menopang untuk proses pembinaan dan perjuangan untuk satu tahun ke depan,” tambahnya.
Dia berjanji ke depan dirinya akan merangkul semua anggota untuk bersama-sama membangun PMKRI ke arah yang lebih baik.
Mantan Ketua Umum Aktivitas Pendalaman Iman (API) Reinha Rosari ini menambahkan, PMKRI sebagai organisasi mahasiswa harus menjadi motor perubahan. Dia harus mampu membaca tanda-tanda zaman dengan cara mencerdaskan diri dan mengaktualisasi diri dalam berbagai situasi dan kondisi negara Indonesia.
“PMKRI harus mengawali bangsa ini untuk berbicara dengan data yang valid dan menolak hoax. Hanya berbasiskan data valid, komitmen PMKRI untuk berkontribusi solusi atas persoalan kebangsaan akan menjelaskan posisi dalam memikirkan masa depan NKRI dan secara khusus NTT,” tutupnya.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Adrianus Aba