Kupang, Vox NTT- Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Kupang Santo Fransiskus Xaverius kembali menggelar Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB).
Kegiatan selama satu minggu sejak tanggal 9-16 September ini berlangsung di Wisma St. Fransiskus Xaverius Biara Susteran Konggregasi Pengikut Yesus. Buraen, Kabupaten Kupang.
Pada Sabtu 8 September melaksanakan seremonial pembukaan MPAB yang diawali dengan perayaan ekaristi kudus. Misa itu dipimpin oleh RD. Max Un Bria.
Ketua Presidium PMKRI Cabang Kupang, Engelbertus Boli Tobin mengatakan, PMKRI adalah laboratorium tempat bersemainya bagi kader-kader muda yang kemudian dilatih, dibina, dan dipersiapkan untuk menjadi pemimpin bagi gereja dan bangsa di masa yang akan datang.
“Sehingga, ke-184 peserta MPAB memilih untuk bergabung di PMKRI adalah pilihan yang tepat untuk membina diri demi meningkatkan kualitas diri secara intelektual, emosional dan spiritual,”kata Engelbertus kepada VoxNtt.com, Minggu sore (09/09/2018).
Engelbertus menjelaskan, kader PMKRI harus berada pada garda terdepan sebagai agen perubahan dan agent of social control dalam mengawal segala bentuk kebijakan pemerintah.
“Hari ini kita disuguhi dengan sejumlah isu seperti SARA, hoax, ujaran kebencian yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. PMKRI harus tegas meyikapi itu,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, secara khusus di NTT, masalah kemiskinan, rendahnya mutu pendidikan, serta sumber daya manusia menjadi faktor utama terjadinya human trafficking.
“Oleh karena itu, kader PMKRI harus progres, pro aktif, dan turut mengambil peran dalam menyelesaikan sejumlah masalah sosial di NTT dengan konsep, ide, gagasan, solusi yang konstruktif,” tutur mantan Ketua Umum API Reinha itu.
Engelbertus mengajak agar kader PMKRI tetap menjaga idealisme dan independensi demi keutuhan dan kokohnya organisasi kemahasiswaan katolik itu.
“Kepada peserta MPAB dan segenap anggota PMKRI, agar tetap menjaga idealisme, independensi dan jangan mudah terjebak dalam pragmatisme di tengah momentum politik menuju Pemilu 2019,”ajak Engelbertus
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, Sarlianus Poma menjelaskan, MPAB PMKRI adalah sebuah pembinaan formal dasar di tingkat cabang.
“Disebut pembinaan formal dasar karena pada tahap ini calon anggota diberi dan diperkenalkan soal nilai-nilai PMKRI,”kata Poma
“MPAB juga merupakan sebuah wadah bagi calon anggota untuk berproses di PMKRI Kupang, sebuah proses untuk membina diri dan membentuk karakter calon anggota untuk menjadi kader yang militan dan peka terhadap segala persoalan-persoalan sosial,” sambungnya.
MPAB, kata dia, adalah proses kaderisasi. Proses kaderisasi bukan merupakan tanggung jawab perorangan, melainkan tanggungjawab bersama seluruh anggota PMKRI. Dalam proses pelaksanaan ini, PMKRI tetap berpegang teguh pada tiga benang merah, yaitu Kristianitas, Intelektualitas, dan Fraternitas.
“Ketiga benang merah ini adalah nilai dan pedoman dasar yang terus dipegang oleh setiap anggota PMKRI,” jelas Alumni Unwira Kupang itu.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba