Kita bergerak dengan bahu membahu, rapatkan barisan, hilangkan curhat-curhatan negatif soal provinsi ini dan mari bergerak
Kota Kupang, VoxNtt.com-Komunitas Taman Baca Istana Bambu adalah komunitas yang dibentuk atas dasar kesadaran akan kondisi pendidikan di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sampai saat ini masih terbilang rendah dari budaya baca.
Atas dasar itu, komunitas yang sampai saat ini sudah diikuti puluhan anak muda di Kota Kupang dan dari berbagai daerah di NTT berniat menggalang buku dari donatur untuk kemudian disumbangkan ke berbagai sekolah di NTT.
Tak hanya di NTT, komunitas Taman Baca Istana Bambu ini sekarang berada di beberapa kota di Indonesia seperti Bandung, Jakarta, Jogja dan Malang
Heribertus Kamang, Ketua komunitas Taman Baca Istana Bambu NTT mengatakan selain menggalang buku dari orang-orang NTT, jaringan mereka yang tersebar di berbagai kota di atas juga turut membantu menyumbangkan buku untuk NTT.
“Sampai sekarang sudah ada 50-an buku yang berhasil terkumpul” Katanya kepada VoxNtt.com (11/11)
Istana Bambu juga hadir sebagai wadah untuk menghimpun orang muda kreatif agar mereka dapat memberikan maanfaat bagi daerahnya terutama dalam dunia pendidikan.
“Sampai saat ini saya sudah kontak teman-teman di daerah agar secepatnya bergerak menghimpun anggotanya dan menggalang buku dari donatur” Kata Heribertus
Ia berharap agar kaum muda sebagai garda terdepan dan benteng terakhir dalam membangun NTT secara gotong royong.
“Kita bergerak dengan bahu membahu, rapatkan barisan, hilangkan curhat-curhatan negatif soal provinsi ini dan mari bergerak” pungkasnya dengan penuh semangat.
Untuk program pertama, mereka membidik SDN Watu Deru, Desa Mokel, Kecamatan Kota Komba, Manggarai Timur sebagai tujuan pengumpulan buku.
Selain di sekolah ini kekurangan buku bacaan, Heribertus mengaku mendapat keluhan dari guru-guru di SD tersebut yang telah disampaikan dalam proposal mereka.
“Setelah di Matim, kita nanti akan bergerak di kabupaten lain untuk menyumbangkan buku. Tentunya melalui komunitas daerah setempat kita akan mencari sekolah mana yang paling memutuhkan buku, baru kita galang” ungkapnya.
Arisan Buku
Selain menggalang buku, komunitas ini juga sedang mengadakan arisan buku untuk anggota komunitas yang berdomisili di Kota Kupang.
Dikatakan Heribertus, melalui arisan buku yang diadakan sebulan dua kali, anggota komunitas menyisihkan uang jajan mereka untuk membeli buku-buku
Buku-buku tersebut kemudian disimpan di perpusatakaan komunitas untuk kemudian dibedah pada setiap kali arisan. Sebagian lagi, lanjutnya akan disisihkan ke sekolah-sekolah yang membutuhkan.
“Arisan buku sebenarnya arisan kaum intelektual khususnya mahasiswa untuk menambah khazanah pengetahuan kami” jelasnya.
Melalui arisan buku, lanjutnya, anggota komunitas tidak hanya membagikan buku-buku ke sekolah tetapi juga memperkuat budaya literasi (membaca dan menulis) di dalam komunitas itu sendiri. (Andre/VoN)