Kupang, VoxNtt.com-Kurang lebih satu bulan terakhir ini masyarakat Sabu Raijua diresahkan dengan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di kabupaten tersebut.
Informasi yang himpun VoxNtt.com, sampai saat ini SPBU di kabupaten itu masih dalam tahap pengerjaan. Selama ini warga Sabu Raijua membeli bensin dari pangkalan namun untuk kendaraan hanya diperbolehkan membeli dua botol bensin.
“Kalau di eceran harga Rp. 30.000 per botol aqua. Itu ju jarang-jarang ada yang jual. Bahkan sekarang hampir tidak ada yang jual” kata Alfred Radja salah satu warga Sabu Raijua, Senin (12/12).
Menyikapi persoalan tersebut Alfret meminta Pemkab Sabu Raijua dan Agen Penyalur Minyak Subsidi (APMS) untuk segera menyikapi masalah kelangkaan BBM yang menyebabkan harga jual melambung tinggi bahkan menghambat aktivitas warga.
“Banyak guru-guru yang tidak bisa ke sekolah, banyak pegawai tidak bisa ke kantor karena tidak ada bensin” tutur Alfred.
Karena itu ia berharap kelangkaan BBM yang terjadi di Sabu Raijua perlu adanya tindakan konkrit Pemerintah kabupaten, Kepolisian dalam hal ini Polsek Sabu Raijua, POL PP dan AMPS untuk penyelesaian kelangkaan BBM di daerah itu.
“Ketersediaan BBM dan harga yang melambung tinggi, hingga memberatkan warga merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian dan penanganan segera oleh instansi terkait,” tegas Mantan Ketua Umum Perhimpunan Mahasiswa Asal Sabu, Kupang ini.
Alfret menambahkan yang terjadi di Sabu Raijua bukan kelangkaan tetapi menguatnya dugaan penimbunan oleh pihak-pihak tertentu sehingga membuat harga tak terkontrol bahkan untuk mendapatkan 2 botol aqua bensin saja, warga harus antri berjam-jam.
Lebih lanjut, alumni GMNI cabang Kupang ini menyatakan agar Pemkab Sabu Raijua cepat tanggap terhadap isu BBM dan mengawal harga sesuai ketentuan peraturan yang ada.
Ia juga meminta kepada pihak kepolisian dan Pol PP agar segera menangkap oknum-oknum penimbun BBM.
Di akhir pernyataannya, Alfred mendesak kepada DPRD dan Pemerintah Daerah agar dapat merumuskan sebuah Peraturan Daerah untuk mengatur pola distribusi BBM di Sabu Raijua agar ancaman kelangkaan dapat diantisipasi dengan baik. (Andre/VoN)
Foto Feature: Antrian BBM di Sabu Raijua (Foto: Alfred)