***Mikhael Wora

 BANTAL

Kau bernafas walau tak hidup

Sejuta fiksi masih tersimpan rapi:

 

Pada hilir mudik siang dan malam

Di dadamu nan manja kerap kubaringkan

Kepala, dia, sepi dan mimpi

Sering kau meledek saat kulengai

Menimang bibirnya di sela-sela ingin

Dan membelainya kala ia tergelimpang lunglai

 

Sudah, cukup di sini!

Nantikan saat malam kembali mendekap kantuk

Kita kan berkisah lagi

di punggung ranjang

Tentang aku, sepi,

dan rekahan bibirnya

(Kamar Nomor 2, 16/12/2016)


*Mikhael Wora. Mahasiswa STFK Ledalero. Bergiat di 2 komunitas sastra: Djarum Scalabrini & Pemuja Senja. Dapat dihubungi melalui email: woramikhael@gmail.com