Mbay, Vox NTT- Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Nagekeo, Frederikus Fardin Rewa Bay mengecam oknum PNS di kabupaten yang mengeluarkan kata-kata jorok yakni anjing dan babi.
Menurut Frederikus, perkataan yang ditujukkan kepada aktivis GMNI Nagekeo itu tidak lagi manusiawi. Apalagi dilontarkan oleh orang mengerti seperti PNS.
“Kami minta Bupati dan Wakil Bupati Nagekeo, beri teguran keras terhadap oknum PNS itu. Sebab perkataan itu sudah mencoreng lembaga organisasi GMNI seluruhnya,” tegasnya kepada VoxNtt.com di Sekretariat GMNI Nagekeo di Desa Aeramo, Sabtu (3/6/2017).
Dikabarkan sebelumnya, Aksi GMNI Nagekeo dalam memperingati hari lahir Pancasila di kantor Bupati Nagekeo, Kamis, 1 Juni 2017 lalu nyaris ricuh.
Dalam aksi itu GmnI Nagekeo bertekad untuk mengawal Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca: Aksi Peringatan Hari Lahir Pancasila di Nagekeo, Kader GmnI Dikatai Anjing
Aksi yang nyaris ricuh ini bermula ketika ketua GMNI Cabang Nagekeo Frederikus Fardin Rewa Bay, melakukan orasi pada saat wakil Bupati Nagekeo Paul Nuwa Veto membacakan sambutan pada apel peringatan hari lahir Pancasila di halaman kantor Bupati Nagekeo.
Tiba-tiba sejumlah anggota Pol PP Nagekeo datang mendekati Ketua GMNI cabang Nagekeo untuk meminta agar massa aksi melakukan orasi setelah acara apel selesai.
Namun Ketua GMNI bersikap keras untuk terus melakukan orasi. Sejumlah Pol PP akhirnya tak tahan marah.
Mereka langsung menarik orator dari atas mobil.
Untungnya sejumlah Polisi dan TNI langsung mengamankan situasi sehingga tidak berujung bentrok.
Dalam insiden tersebut ada beberapa fasilitas seperti pengeras suara dari massa aksi rusak.
Pantaun Voxntt.com, sejumlah PNS juga turut mengeluarkan kata-kata yang tidak etis terhadap massa aksi demonstrasi damai tersebut.
“Anjing kamu itu, saya kasih patah kamu di sini, kamu ingat. Nanti lihat dengan saya eee..anjing kamu,” ujar kedua oknum PNS yang tidak sempat diketahui identitasnya.
Pada saat media ini meminta nama kedua PNS itu, mereka langsung kabur dengan menggunakan kendaraan roda dua. (Arkadius Togo/VoN)