Larantuka, Vox NTT- Kurang lebih dua dekade masyarakat desa Nawokote kesulitan mengakses air minum bersih.
Fakta miris ini lalu jadi pelecut bagi Frederikus Yus Tobi, Kepala Desa Nawokote Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur untuk ‘tancap gas’ membenahi infrastruktur air minum.
Salah satu misinya dalam perjuangan menjadi kepala desa adalah membenahi infrastrukur air minum.
Kepada VoxNtt.com, Frederik berkisah, sejak gempa 1992 yang melanda Flores, sumber mata air Wair Kisak yang menjadi andalan warga desanya mengering.
Harapan lalu beralih ke sumber mata air Wair Napak. Sayangnya debit air dari sumber mata air ini juga tak lumayan menjanjikan.
Air minum adalah kebutuhan mendasar. Sebab itu, ketika menjabat sebagai kepala desa, hati kecil Frederik berikrar untuk memutus mata rantai kesusahan akan air menjadi berlimpah air.
Menurut Frederik, adanya UU Desa adalah seperti berkat. Sebab desa berjibaku untuk membenahi semua yang langsung bersentuhan dengan kebutuhan mendasar warga.
Tahun 2016 yang lalu, Frederik membangun pendekatan dan komunikasi dengan Pemerintah Desa Boru Kedang. Di desa ini yang memiliki sumber mata air.
Selanjutnya, dia bersama perangkat desa Nawokote berinisiatif untuk membangun semacam kerja sama yang bisa saling menguntungkan dan memberdayakan.
“Ketika menyampaikan maksud baik dan kebutuhan kami akan air yang sudah sangat urgent, Pemerintah Desa Boru Kedang bersedia membantu kami,” kata Kades Frederik.
Tim kerja dan inisiatif warga pun didorong oleh Pemerintah Desa Nawokote untuk siap bekerja membangun jaringan perpipaan dan juga kaptering.
Kata Kades Frederik, dengan adanya dana desa dan alokasi dana desa menjadi stimulus untuk mengeksekusi dengan cepat dan tepat kebutuhan akan air minum.
Derita akan air minum hampir dua dekade itu pun kini teratasi.
Menurut Frederik selalu saja ada jalan keluar untuk memetakan kesulitan-kesulitan yang dihadapi.
Bagi dia, air itu hidup. Semua warga desa Nawokote saat ini sudah boleh bergembira.
“Secara priadi saya sebagai kepala desa minta supaya Warta Koda Nuan boleh memberitakan rasa terima kasih dari kami semua warga desa Nawokote akan kebaikan hati dan spirit memberi dari Tetua Adat dan Pemerintah Desa Boru Kedang yang memberikan air dari sumber mata air yang ada di desanya untu kami,” ujar Kades Frederik.
Frederik lebih jauh menguraikan bahwa air itu bumi. Jadi sudah saatnya dijaga bersama.
Dia sendiri mengaku selalu ingatkan warganya untuk menjaga baik semua jaringan air.
“Kita sudah kerja cape-cape jadi saatnya kita jaga,” tandas dia.
Bruno Baga Kwuta, staf pegawai desa Nawokote mengatakan, pembenahan infrastruktur air minum merupakan satu capaian besar dan sukses dari kepala desa dan semua perangkat desa.
Menurut Bruno, mengurus air memang terlihat gampang, tapi sebenarnya sulit sekali saat kerja nyatanya.
Sebagai perangkat desa, Bruno memberikan apesiasi kepada semua warga atas partisipasi melancarkan kerja pembangunan infrastruktur air.
Saat ini, sebanyak 1381 penduduk di desa Nawokote boleh bernafas lega karena kebutuhan akan air bisa dinikmati bersama.
Penulis: Hengky Ola Sura