Maumere, Vox NTT– Organisasi masyarakat sipil di kabupaten Sikka, provinsi NTT diharapakan mengontrol pelaksanaan pembangunan yang berbasis Hak Asasi Manusia.
Untuk itu, PBH Nusra bekerja sama dengan ELSAM dan Yayasan Indonesia untuk Kemanusiaan dalam menyelenggarakan pelatihan HAM bagi organisasi masyarakat sipil di Sikka.
Menurut Konsultan Advokasi PBH Nusra, John Bala, pelatihan ini merupakan langkah pertama menyambut hadirnya Perbup Rencana Aksi Daerah Hak Asasi Manusia Kabupaten Sikka (RAD HAM) yang telah ditandatangi Paulus Nong Susar saat menjabat Plt. Bupati Sikka pada 22 Juni 2018 lalu.
“Supaya bisa aktif mendorong Pemda Sikka mengimplementasikan nilai HAM dalam pembangunan, maka pengetahuan terkait HAM perlu ditingkatkan,” terangnya di sela-sela kegiatan pada Selasa (7/8/2018) di Silvia Hotel Maumere.
Sementara itu, Virlian Nurkrisli dari Yayasan Indonesia untuk Kemanusiaan menerangkan pelatihan ini diikuti oleh LSM dan organisasi masyarakat di Sikka.
Para peserta tidak hanya belajar HAM tetapi juga merumuskan harapan mereka tentang implementasi HAM di kabupaten itu.
“Nanti mimpi-mimpi yang dirumuskan oleh para peserta akan dijadikan rekomendasi agar dilaksanakan oleh Pemda Sikka,” ujarnya.
Terkait pelatihan ini, Sekretaris 1 Pemuda Katolik Sikka, Bram Kopong mengapresiasi lembaga-lembaga terkait yang telah menyelenggarakan pendidikan HAM.
“Ini kesempatan yang luar biasa dan perlu diadakan secara rutin kepada seluruh elemen di Sikka agar semakin banyak orang memahami Hak Asasi Manusia,” ungkap Bram.
Tidak hanya itu, Pemuda Katolik mengharapkan Pemerintahan ROMA agar menjalankan Perbup Rencana Aksi Daerah Hak Asasi Manusia.
Penulis: Are De Peskim
Editor: Irvan K