*)Puisi-puisi Hippo Neno

Aku Pengkhianat Rahim

Setelah menjadi penghianat rahim ilahi

Aku beralih pada akun rahim berbisa yang bersalin tanpa sakit.

Ragaku beralih namun jiwa tak mampu berselingkuh.

Dalam rahim itu aku berdandan menor menelanjangi bola mata

Bertubuh erotik subur menghukum janah

Rahim penghapus jenuh namun menulis luka

Perawakan properti hanya narasi ilusi

Aku pecandu ritual terus bersolek,

hingga ragaku tenggelam dalam iluminasi rimba.

 Wanita online

Wanita lenggang penggarap malam

Selalu melintasi obrolan penuh lincah

Ziarahnya mampu mengaborsi kata-kata mungil

Runut semakin menjarak

Wanita penjaga beranda obrolan

Merayu waktu, merobek sepi, menjadi keramat kota.

Mengarang malam tenggelamkan santun.

Tak berpantang malahan gairah menua.

Wanita online

Pagimu sudah tiada apalagi mengunjungi dan menjamahmu.

Cukupkah kau menjadi juragan?

Cukupkah kau menjadi potret malam, online?

Sudahlah, kau sudah sesat amlas, mati’

Tahukah kau online itu luka?

Kembalilah, menambal lukamu, hai wanita online.

*Hipo Neno adalah mahasiswa semester II STFK-Ledalero. Saat ini menetap di unit Gabriel, Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero Maumere.