Penerbangan Ini

tak akan aku

selundupkan kawan-kawan aku

menempati sekotak bahagia

yang fana

takkan kubiar

cahaya itu redup

 

penerbangan ini adalah

perjalanan

setiap gunungan awan

adalah buah-buah karma

untuk engkau

sementara,

tak akan bisa

kau eja jumlahnya

 

Jln. Kartini 42, 26 Januari 2020

Dia Tidak Menanyakanmu

dia tidak menanyakanmu

hanya wajahku yang menari

dalam panggung mimpinya

aku yang penurut

 

kini kekasihnya datang kepadaku

mengabadikan penderitaan aku

dalam gambar diri

 

dia tidak menanyakanmu

kau hanya angin lalu

bertiup menitipkan kisah rapuh

dan pergi tanpa kata

Temanggung, 30 Januari 2021

Semalam Ruhmu Labuh

acapkali kau telanjang hati

betapa bisu pun

tetapi selalu ada yang datang

sama halnya kepergian

aku gegas pada tiap lagu kau senandungkan

meski semalam ruhmu labuh, entah kemana

kemudian

kau kira tiap hati akan terdabik

ayatullah! ayatullah!

masih pula, bisu.

2020

Datanglah!

nak, datanglah!

sebelum halimun selimuti mesigit

tak tergapai netramu

amsal kakimu terjejak

telah kau surgakan ratusan nyawa

datanglah!

namun, usah kau tinggal

kuku kakimu sendiri

lelatu, peluh yang kau suakan bara

sebelum pagi menelan separuh malam

2020

Seperti Mukim di Perantauan

seperti mukim di perantauan, hidup seolah abadi. sebelum menggunung lelahku, tak akan aku jejakkan kaki. tanah di mana aku rekah. urban di dalam hatiku. hiruk-pikuk di dalam sana musti mereda. sesekali musti terbasuh beningnya wudhu. agar jalanku, seruah apapun aral kan kulingkari tiap jalan. konon, serupa. mengunjungi kawan lama, meminum secangkir kopi arai. yang ibu larungkan daging kelapa, pun bebiji beras. agar hidup tak sekelam tanpa muasal, tanpa tujuan. yang mengabur, dian-dian di beranda rumah atau mataku sendiri yang mengubur dunia di balik ranting subuh. saat pepujian mengetuk-ngetuk relung, terjaga. namun tanpa nur, gulita mengangkangi semesta.

2020

Mulas

meski semesta berpendar di perut

aku, tetap

langkahkan kaki

berselimut lelah ini

tuju rumah Tuhan

yang membantun jenaka

saban sudut rumah-Nya

dan tangan yang bertepuk adalah penanda

meski, masa itu

raja belumlah kentara

2020

 

Aris Setiyanto menyukai anime dan idol