Chorpus Christi

Hari ini kembali berkisah

Tentang kisah dari Betlehem

Menuju Nazaret

Tidak berhenti sampai di situ

Dari sudut-sudut kota

Masih diam dengan beribu kisah tentang Dia

Berkata sambil beraksi hingga keadilan

Tidak bersaksi karena pengadilan

Akhir kisah-Nya ada di ruang atas

Waktu-Nya sudah dekat seperti kata Bapa

Lalu berakhir tragis di golgota

Namun kubur menjadi saksi bisu

Semua berubah jadi terang

Tubuh Suci Dan Darah Suci

Kembali pulih dan kembali pada Bapa

Hari ini kita rayakan

#PemulungKata

#SelamatMerayakan Chorpus Christi

Rindu Kampung 

Pagi masih berselimut embun

Di dapur mama sudah menanak nasi

Sesaat sebelum jago berkokok untuk yang kedua kali

Di sisi tungku

Kami menanti dengan beberapa cerita

Pagi hampir tenggelam

Sebelum mentari tersenyum 

Ayah sudah bergegas 

Tidak ada waktu yang berlalu tanpa kisah

Untukmu ayah, ibu

Selalu ada rindu dalam doa

#Pemulung Kata

Harimu Ber-ulang

“Jika kamu mau, gapailah apa yang kamu mau, 

Tapi bukan apa kata orang, tetapi apa katamu,

Karena pilihan itu tentang tanggung jawab yang tak pernah kau lepas” 

Demikian katamu padaku

Untuk hari ini, 

Tidak ada yang lebih istimewa

Dari sebuah doa yang terucap dari hati yang terdalam

Dari terbitnya matahari

Aku hanya punya satu doa 

Hingga terbenamnya matahari

“Semua aku titipkan dalam doaku untukmu”

Bahagia Selalu

Waktu sudah ada di penghujung hari

Begitu pula mentari 

Untuk hari yang indah dengan beribu kisah

Tak kan pernah terlambat untuk berkat yang pernah ada

Sebelum mentari bersinar perak

Untukmu di hari ini

Aku hanya titipkan doa

Selamat Menikmati Berkat Tuhan

#PemulungKata

Perempuan Belia

Pada musim-musim yang tak tentu

Kulihat di depan jalan perempuan belia berdiri

Sedang handphone di tangannya

Kemana saja ia akan terus berjalan

Mencari dan terus mencari

Cinta selalu ada padanya

Waktu yang masih terlalu dini

Perempuan belia

Untuk mengatakan khilaf

Itu tidak terlalu baik

Karena yang ada hanyalah hadia terindah

Perempuan belia

Anak-anak yang terlahir dari rahimmu

……

#PemulungKata

Di Batas Bersama Senja

Kita tahu untuk kebahagiaan yang pernah ada

Dan tak lama kita akan kehilangan semuanya itu

Mentari mulai bersinar perak

Separuh hati yang terhenti hilang

Tak tahu entah kemana

Tegak berdiri di depan cahaya perak kemerahan

Rambut dibelai angin sepoi pengiring petang

“Saatnya untuk memastikan harap”

Waktu sering menyembuhkan luka

Karena cinta kadang tak berarti hanya semu dalam aksara

Izinkanlah aku untuk menghadirkan kisah 

Sekali saja di batas senja kita

#Pemulung kata

Wanita Hebat

&&&

Prahara hidup yang kadang tak terbendung

Dan logika yang kadang tak menjangkau

Tegar, teguh, dan tersenyum

Di batas pagi embun bergelantungan di antara dedaunan

Mentari tersenyum 

Menyurutkan sisah embun

Sendiri selalu saja menatap langit

Berjuang itulah satu-satunya kepunyaanmu

Hanya karena masa depan yang lebih baik

#PemulungKata

Yohanes Boli Jawang adalah Mahasiswa S1 Filsafat Univesitas Parahyangan Bandung