Ruteng,VoxNtt.com- Jalur Reo-Ruteng di Manggarai diminta segera melakukan perbaikan dengan sistem tanggap darurat.
Akibat hujan yang mengguyur daerah itu beberapa pekan terakhir membuat jalur negara tersebut terancam putus. Di beberapa titik sudah terjadi longsor berat lantaran hujan tak kunjung berhenti.
Kepala satuan kerja (Kasatker) wilayah III jalan nasional Ori Patote mengatakan, penanganan tanggap darurat pada ruas vital tersebut penting dilakukan untuk mencegah kerusakan susulan.
Walau longsoran sudah dibersihkan dari badan jalan, namun perbaikan dengan sistem tanggap darurat segera dilakukan karena hujan masih stabil.
“Untuk pembersihan material longsoran yang menimbun di badan jalan sudah teratasi sejak Sabtu akhir pekan lalu. Sehingga arus lalulintas yang sempat putus sudah kembali normal,” kata Ori kepada wartawan, Senin (30/1/2017).
Namun, lanjut dia, ada beberapa titik yang terancam putus akibat tergerus air dan badan jalan retak, sehingga perlu penanganan cepat.
“Kita tangani sistem tanggap darurat, apalagi ini jalur vital. Jangan sampai pasokan BBM dari depot pertamina Reo terganggu untuk tiga kabupaten di Manggarai raya,” katanya.
Ori mengaku, dirinya sudah memantau secara langsung sejumlah titik yang rusak akibat longsor dan badan jalan yang amblas sejak terjadi hujan pada Jumat akhir pekan lalu.
Dikatakan, kerusakan terparah terjadi di jalur pantai utara (Pantura) Reo-Dampek-Pota. Di sekitar kampung Tumbak, Desa Satar Punda, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) jalan amblas dan deker roboh akibat derasnya hujan.
Sedangkan, di jalur Reo-Ruteng terdapat belasan titik badan jalan tertimbun material longsor. Ada empat titik yang paling parah yaitu, di kilometer 5, Kelurahan Karot, Kecamatan Langke Rembong.
Terdapat pula longsor di kilometer 13, Desa Poco, Kecamatan Wae Rii dan di kilometer 25 ada dua titik di Desa Gapong, Kecamatan Cibal. (Ardy Abba/VoN)