Etika Emas dan Radikalisme
Oleh: Marsel Robot
Dosen, Kepala Pusat Studi Kebudayaan dan Pariwisata LP2M Undana
Beberapa tahun lalu (2010), ketika rapat berkaitan dengan Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) di...
Tak Cukup Pamong Menggirangkan Wajah Kota Kupang
Oleh: Frans Sarong
Wartawan Senior, Penerima Penghargaan Konservasi dari Ditjen KSDAE Kementerian LHK
Salam Pak Wali Kota Kupang. Proficiat seiring instruksi terkait upaya penghijauan Kota Kupang,...
Menunggu Solusi Gubernur NTT Atasi Perdagangan Orang
Oleh: Mira Natalia Pellu
Nusa Tenggara Timur seakan tak lepas dari berita berselimut rasa kabung. Khususnya terkait kasus perdagangan orang atau human trafficking yang menimpa...
Kepahlawanan di Era Disrupsi 4.0, Ke Mana Kita Harus Melangkah?
Oleh: Virginia Rosa da Silva
Aktivis GMNI Kupang
Sejak sekolah, kita mengenal pahlawan sebagai sosok yang memperjuangkan kemerdekaan dengan segenap jiwa dan raga. Mereka kebanyakan para...
Filsafat Perenial dan Ancaman Radikalisme Agama
Oleh: Karel Pehe
Mahasiswa STFK Ledalero, Muemere
Apakah agama berbahaya? Judul buku karya Keith Ward ini kemudian memantik rasa penasaran penulis...
Menteri Agama, Radikalisme, dan Moncong Oligarki
Oleh: Ans Gara
Mahasiswa STFK Ledalero
Rencana larangan penggunaan cadar dan celana cingkrang bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) oleh Menteri Agama (Menag), Fachrul Razil, berhasil menuai...
Merajut Kembali Benang Kekeluargaan di Desa
Oleh: Epin Solanta
Anak Desa Rana Mbeling, Manggarai Timur
Desa selalu identik dengan kesederhanaan, keindahan alamnya, semangat kekeluargaannya, serta budaya gotong royong yang tinggi. Itulah imajinasi...
Akankah Indonesia Dilanda Krisis Utang?
Oleh: Rengka Johanes
Setiap kali berbicara tentang utang negara, hampir pasti selalu jadi polemik. Tidak saja di kalangan masyarakat umum, juga pada level akademisi. Semua...
Paradoks Pembangunan dan Pemindahan Ibukota
Oleh: Erick Adu
Siswa Kelas XI Sosial SMA Seminari Pius XII Kisol
Pembangunan adalah sesuatu yang tidak bisa dilepaspisahkan dari seluruh proses kehidupan masyarakat kontemporer. Pembangunan...
Satu Bukti Kegagalan Berliterasi Agupena Flotim
Oleh: Kopong Bunga Lamawuran*
Ada dua pertanyaan yang selama ini selalu mengganggu. Pertama, mengapa Asosiasi Guru Penulis Indonesia Flores Timur (Agupena Flotim) belum menjadikan kenyataan...