Kupang, VoxNtt.com-Ikatan Mahasiswa Pelajar Satar Mese (IMPS) Kupang, terus menunjukan eksistensinya sebagai organisasi pembinaan dan pengkaderan.
Hal ini dibuktikan dengan berbagai kegiatan pendidikan dan latihan, yang dilakukan pengurus organisasi terhadap seluruh mahasiswa Satar Mese, Manggarai yang ada di Kota Kupang dan sekitarnya.
Di tengah semarak mahasiswa menikmati liburan semester ganjil, IMPS lebih memilih mengisi liburannya dengan kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB) yang diselenggarakan selama kurang lebih seminggu sejak Rabu (1/2/2017) sampai Minggu (5/2/2017) di Aula Balai Latihan CHMK Kupang, Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.
Ketua umum, Salesius Lega saat ditemui VoxNtt.com di lokasi kegiatan, Pada Rabu (1/2/2017) malam mengatakan kegiatan MPAB ini merupakan rutinitas organisasi yang dilakukan setiap sekali setahun.
Tujuannya untuk membina dan melatih seluruh mahasiswa asal Satar Mese yang ada di Kota Kupang menjadi pemimpin masa depan.
Menurutnya, kegiatan ini sangat penting karena berisi pendidikan, pelatihan dan pembinaan mental, karakter, kemampuan berpikir kritis dan kemampuan managerial.
“Pendidikan organisasi sangat penting di tengah arus perkembangan zaman yang kian pesat dan sarat kompetitif ini” kata Salesius.
Selain itu, kata dia melalui kegiatan ini IMPS juga sesungguhnya sedang menyiapkan kader peimpin bangsa terkhususnya pemimpin Manggarai masa depan lewat berbagai pendidikan dan latihan kepemimpinan dalam organisasi.
“Kami sedang menyiapkan kader yang berpengaruh di masyarakat bahkan harus menjadi orang nomor satu di Manggarai” tegas Salesius penuh optimis.
Menjawabi Masalah
Masalah mahasiswa sekarang menurut dia cukup rumit apalagi dengan perkembangan teknologi dan informasi.
Kemajuan teknologi ini, lanjut Salesius cenderung disalahmanfaatkan sehingga kerap menjerumuskan para pengguna khususnya mahasiswa ke hal-hal yang negatif.
Dia berharap agar melalui kegiatan pembinaan seperti ini, dapat memberikan sumbangsih yang berarti dalam meningkatkan karakter dan kemampuan berpikir (soft skil) peserta.
“Kebanyakan mahasiswa kita cenderung salah memanfaatkan teknologi ini, sehingga kerap memproduksi manusia-manusia yang bermental instan, malas-malasan, manja, destruktif dan terjerumus dalam pergaulan bebas” ungkap Salesius.
Adapun menjawabi masalah itu dijabarkan dalam proses pembinaan yang mengasah mental dan daya pikir kritis mahasiswa Satar mese di Kupang sehingga kemajuan teknologi dengan berbagai kemudahannya dapat memberikan kontribusi posotof terhadap siapa saja yang menggunakannya.
“Apa lagi cita-cita kita tadi kan menyiapkan pemimpin masa depan, ya pemimpin itukan harus bijak apalagi kalau jadi bupati Manggarai” ujarnya serius.
Sementara Ketua Stering Comite, Ambrosius Sudirman kepada media ini menyampaikan agar bisa menjawabi motivasi peserta maka kami merencang kegiatan ini dalam beberapa bentuk, diantaranya: Ceramah, diskusi, simulasi dan game-game yang dapat memaju imajinasi dan daya pikir kritis peserta.
Adapun materi-materi yang diberikan kata dia adalah, motivasi berorganisasi, relevansi pendidikan dan organisasi, dinamika kelompok dan resolusi konflik, kepemimpinan dan literasi media.
Terkait literasi media, menurutnya sangat penting di tengah kehadiran sosial media yang begitu bebas juga media-media online yang abal-abal dan cenderung menyampaikan berita-berita hoax.
Adapun kegiatan ini, sebagaimana yang dilaporkan ketua panitia, Rikardus Joma diiukti oleh 60 orang yang terdiri dari Peserta 30 orang.
Sementara pantia, stering dan badan pengurus berjumlah 35 orang yang tersebar di berbagai perguruan tinggi di Kota Kupang. (BJ, AH/VON).