Borong, VoxNtt.com- Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Manggarai Timur (Matim), Dokter Surip Tintin mengaku beberapa anggota Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sudah mengundurkan diri.
Menurut dia, sorotan publik dan komentar politis selama membangun RSUD Matim tahap pertama menjadi pemicu beberapa orang PPK ini memilih mengundurkan diri. Polemik tersebut dinilai sudah membuat huru-hara di Dinkes Matim.
Baca: Pekerjaan RSUD Matim Belum Tuntas
“Di pertengahan jalan ada PPK yang mengundurkan diri, tidak mau ngurus rumah sakit karena takut,” kata Dokter Surip saat diwawancarai di ruang kerjanya, Jumat (17/2/2017).
Keadaan ini semakin keruh, lanjut Surip, ketika masyarakat terus mencurigai Dinkes.
“Selalu masyarakat berpikir ada apa, ada apa yah? Bukan pikiran membangun, tapi pikiran mencurigai. Saya mengerti masyarakat bisa mengawasi pekerjaan, tapi porsi mana,” imbuhnya.
Baca: Niko Martin Surati BPKP Minta Audit RSUD Matim
“Kalau teknis jangan bicaralah, karena teknis itu orang dinas sewakan orang, mulai perencanaan sampai evaluasi. Karena dinas tidak punya orang yang ngerti ini. Kalau dinas dicurigai kan lucu?,” tukas Dokter Surip.
Karena itu kata dia, Dinkes akan menyerahkan lanjutan proyek rumah sakit yang berlokasi di Lehong-Kompleks pemerintahan Matim itu ke Dinas Pekerjaan Umum (PU).
Dikatakan, selain karena banyak tim PPK mengundurkan diri, penyerahan ini juga dilakukan untuk mengurangi beban tugas yang diemban Dinkes.
“Tahun ini (2017) bapak bupati dan dewan juga sepakat biar serahkan ke PU saja,” kata Dokter Surip Tintin.
Data yang dihimpun VoxNtt.com, pembangunan gedung RSUD Matim dikerjakan oleh PT Floresco Aneka Indah tahun 2016 dengan menelan anggaran sebesar Rp 9.003.938.000 dari APBD II.
Dari total tersebut sebanyak Rp 7.770.813.592 diantaranya untuk pembangunan fisik satu buah gedung rawat jalan.
Sedangkan untuk pembayaran PT Sigma Rekatama Konsulindo sebagai konsultan pengawas sebanyak Rp 223.124.408 dan dana gali dan urug (cut and fill) sebesar Rp 1 miliar.
Kabarnya, pembangunan RSUD Matim tahap ke dua membutuhkan anggaran lagi sebanyak kurang lebih Rp 4,6 miliar. Dana tersebut dialokasikan agar pembangunan rumah sakit tersebut kelar. (Ano Parman/VoN)