Mbay, Vox NTT-Patrick M. Djawa, wartawan online Sergap.ID yang bertugas di Kabupaten Nagekeo dikabarkan mendapat ancaman dari Direktur PT Pesona Permai Indah (PPI).
Ancaman itu bermula saat Patrick mengonfirmasi Direktur PT PPI melalui telelepon pada Minggu, 5 November 2017 lalu.
Konfirmasi Patrick tersebut terkait alasan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di setiap kendaraan proyek milik PT PPI bukan solar industri.
Ketika dikonfirmasi, lantas Direktur PT PPI mengeluarkan suara lantang sembari mengeluarkan kata-kata ancaman kepada Patrick.
“Kurang ngajar kau, kenapa kau fokus kejar saya? Tanya juga ke kontraktor lain jangan hanya saya saja. Jangan kau tulis-tulis lagi tentang saya, hati-hati kau saya kasih tahu. Kalau ayahnya sudah tidak betul, kau akan tahu sendiri akibatnya, saya tidak akan pusing – pusing itu. Kau ngoceh sekali tanya yang Aneh-aneh. Awas kau,” ujar Patrick meniru Direktur PT PPI kepada VoxNtt.com yang temui di aula kantor Bupati Nagekeo, Rabu (08/11/2017) pagi.
Dia menjelaskan, dalam komunikasi melalui telepon itu Direktur PT PPI menuduh Patrick hanya mencari kesalahannya.
“Bukan hanya perusahaannya saya saja yang menggunakan BBM bersubsidi namun ada perusahaan lain seperti SAK (Sarana Agung Kencana) dan KSN (Kencana Sakti Nusantara),” kata Patrick kembali meniru ucapan Direktur PT PPI.
Padahal menurut Patrick, dirinya mengonfirmasi hal itu kepada Direktur PT PPI sangatlah beralasan.
Sebab sudah ada surat edaran tentang penggunaan BBM bersubsidi yang ditempelkan di mesin SPBU Mbay.
Selain itu, didalam permohonan Proyek, diduga Direktur PT PPI selalu mengajukan permohonan menggunakan BBM non-subsidi.
Partick menambahkan dalam konfirmasi itu, Direktur PT PPI mempersilakan wartawan untuk menanyakan langsung ke Dinas PUPR Nagekeo soal proyek bermasalah.”Untuk proyek bermasalah, jangan tanya saya, karena saya sebagai pekerja. Itu urusan PU. Tanya saja kepada mereka,” ujar Dirketur PT PPI, demikian Patrick.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan Direktur PT PPI belum berhasil dikonfirmasi. Dihubungi melalui pesan singkat (SMS), dia belum membalasnya.
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Adrianus Aba