Borong, Vox NTT- Tadeus Ambitinu mengaku kesal dengan sikap Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur (Pemkab Matim).
Warga asal Lompong, Desa Golo Lembur, Kecamatan Lamba Leda itu kesal lantaran Tembok Penahan Tanah (TPT) jembatan Wae Laing di wilayahnya tak kunjung diperbaiki oleh Pemkab Matim.
Padahal, TPT sebelah barat jembatan Wae Laing itu sudah ambruk saat hujan lebat mengguyur pada 23 November 2017 lalu.
Sudah hampir lima bulan berlalu, namun kerusakannya tak ada tanda-tanda perbaikan oleh Pemkab Matim.
Karenanya, pria yang akrab disapa Tedi itu menilai, Pemkab Matim tak ada niat baik merawat jembatan yang baru saja dikerjakan itu.
Baca: Hujan Lebat, TPT Jembatan Wae Laing Ambruk
Menurut dia, jika kerusakan itu terus dibiarkan dampaknya diperkirakan tak hanya memutuskan jalan, tetapi jembatan Wae Laing juga terancam ambruk. Sebab, TPT itu merupakan sub pembangunan yang ikut menopang jembatan.
“Saya ada baca di media massa bahwa kepala dinas PU sebut jembatan Wae Laing masih dalam pemeliharaan. Mana ada kontraktor yang datang perbaik,” ujar Tedi kepada VoxNtt.com, Selasa (27/03/2018).
Dia menegaskan, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) Matim tidak boleh hanya bertameng di balik alasan pemeliharaan.
Karena jawaban demikian, hanya akan terkesan lari dari tanggung jawab untuk memperbaiki TPT jembatan Wae Laing.
Sebelumnya memang, Plt. Kepala Dinas PUPR Matim Yosep Marto menjelaskan, proyek jembatan Wae Laing masih dalam masa pemeliharaan.
Dia berjanji akan memerintah kontraktor pelaksana CV Gondang untuk segera memperbaiki TPT yang ambruk tersebut.
“Sekarang janji itu di mana? Atau jangan-jangan dinas tidak koordinasi dengan kontraktornya?” tanya Tedi dengan nada penasaran.
Tak hanya kesal dengan sikap Pemkab Matim, dia juga menduga TPT jembatan yang sudah menelan anggaran Rp 2.045.360.000 itu minim kualitas. Alasannya, jembatan baru selesai dikerjakan namun TPT sudah ambruk.
Ironis memang, sebab hingga kini hampir setengah bahu jalan di bagian barat jembatan Wae Laing longsor akibat TPT ambruk. Setiap kendaraan yang lewat terpaksa harus ekstra hati-hati melintasi titik yang ambruk.
DPRD Ikut Desak Kontraktor
Selain Yosep Marto, anggota DPRD Matim Elias Komi ikut mendesak kontraktor pelaksana agar segera memperbaiki TPT jembatan Wae Laing.
“Pihak kontraktor pelaksana harus segera perbaik lagi tembok yang jebol itu. Proyek itu masih dalam masa pemeliharaan. Mereka punya tanggung jawab itu,” ujar Elias Komi kepada VoxNtt.com di Kantor DPRD Matim, Kamis, 21 Desember 2017 lalu.
Politisi PKPI itu juga meminta Dinas PUPR Matim agar jangan tinggal diam melihat kondisi TPT jembatan Wae Laing yang telah ambruk tersebut.
Menurut Elias Komi, Dinas PUPR mesti memerintahkan kontraktor agar segera memperbaiki. Sebab jika tidak segera diperbaiki dikhawatirkan bakal jebol lagi.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga mengaku kesal dengan Dinas PUPR Matim dan kontraktor pelaksana pengerjaan proyek jembatan Wae Laing.
Baca: DPRD Desak Kontraktor Segera Perbaiki TPT Jembatan Wae Laing
Hal itu karena dirinya sudah pernah menyampaikan kerusakan TPT tersebut, namun hingga kini tak kunjung diperbaiki.
“Kami dapat laporan dari masyarakat. Setelah itu kami sampaikan ke mereka. Bahkan sudah berulang kali. Tetapi, itu tadi. Mereka tidak kunjung respon. Entah alasan apa mereka tidak memperbaiki tembok yang jebol itu,” ujar Elias Komi dengan nada kesal.
“Harus segera diperbaik itu. Sebelum masanya selesai. Ini mau akhir tahun sudah. Kalau lewat ini, tidak bisa lagi. Saya tidak mau masyarakat dikorbankan,” tambah anggota DPRD Matim asal Kecamatan Lamba Leda itu.
Penulis: Adrianus Aba