Borong, Vox NTT-Nasib sembilan guru tenaga harian lepas (THL) di lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Manggarai Timur di ujung tanduk.
Betapa tidak, Kadis PK Matim Frederika Soch tidak lagi melanjutkan pembayaran gaji mereka untuk tri wulan dua yaitu dari bulan April hingga Juli.
Dia menilai, sembilan guru tersebut telah menyalahi aturan.
Kadis Frederika, saat dikonfitmasi VoxNtt.com melalui pesan singkat, Sabtu pagi (25/08/2018), mengatakan sembilan guru THL tersebut sudah menerima gaji 3 bulan dengan cara yang tidak sesuai aturan.
“Selanjutnya kami tidak teruskan pembayaran untuk tri wulan 2,” katanya.
“Sebagai guru harus jujur dan memiliki sikap dan tingkah laku yang terpuji dan baik. Terima kasih,” tambahnya dalam pesan singkat itu.
Informasi yang dihimpun VoxNtt.com, sembilan guru yang diduga mencuri stempel dinas itu adalah sisa dari puluhan guru yang pernah melakukan protes di DPRD. Protes itu terkait kebijakan pemotongan gaji THL dari Rp 1.250.000 jadi Rp 700.000.
Sementara yang lain tetap diakomodir dan gaji untuk tri wulan 2 tetap diberikan. Mereka diakomodir karena telah memenuhi persyaratan dinas yaitu semua guru THL yang pernah melakukan protes wajib meminta maaf kepada Bupati dan Kadis PK Matim melalui media massa (online).
Penulis: Nansianus Taris
Editor: Ardy Abba