Kota Kupang, Vox NTT-Tuberculosis atau yang sering disebut TB adalah salah satu penyakit berbahaya yang dapat menular ke 10 hingga 15 orang setiap tahun apabila tidak segera diobati.
Demikian disampaikan Wakil Walikota Kupang, dr. Herman Man, saat membuka kegiatan Workshop penyusunan road map penanggulangan TB 2018-2022, Kota Kupang NTT, Selasa (20/06/2017) di Hotel Kristal, Kupang-NTT.
Herman Man mengatakan, data menunjukkan bahwa pada tahun 2013 terdapat 333 kasus, pada tahun 2014 menurun sebanyak 309.
Sementara tahun 2015 kembali meningkat menjadi 312 kasus dan tahun 2016 sebanyak 342 kasus.
Herman Man menambahkan, penemuan pasien TB dilakukan melalui serangkaian kegiatan, mulai dari penjaringan terhadap terduga pasien TB, pemeriksaan fisik dan laboratoris guna menentukan diagnosis, klasifikasi penyakit dan sampai pada pengobatan.
Serangkaian kegiatan tersebut, kata dia, masing-masing memerlukan perhatian agar penanggulangan TB di Kota Kupang bisa berhasil sehingga ikut berkontribusi dalam misi Indonesia bebas TB di tahun 2035.
“Banyaknya penderita TB di Kota Kupang diakibatkan adanya urbanusasi, orang tidak tau kalau pengobatan TBC itu gratis, tidak dipungut biaya asalkan dia mau berobat rutin setiap bulan. Selain itu peranan masyarakat tidak peduli dengan pederita TBC yang ada disekitar mereka, sehingga perlu ada koordinasi dengan Ketua RT, Lurah dan Camat pada setiap wilayah,”ungkapnya.
Kegiatan workshop ini diprakarsai oleh Perdhaki Keuskupan Agung Kupang, dihadiri Kepala Perdhaki Keuskupan Agung Kupang, Rm. Ambrosius Ladjar, Kemenkes RI, Tri Joko, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, dr. Ari Wijaya, Kabid P2P Pada Dinas Kesehatan Kota Kupang, Sri Wahyuni, Fasilitator pada Dinas Kesehatan Kota Kupang, Ni Putu Yuni Parwati, serta Bappeda Kota Kupang, Badan Keuangan Kota Kupang, KPA dan Lembaga NGO se-Kota Kupang. (Mou/VoN).