Labuan Bajo, Vox NTT– Puluhan Guru yang mengajar pada Empat Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) mengikuti pelatihan program bebas buta huruf yang dipelopori oleh Taman Bacaan Pelangi selama dua hari, 24 Juli -25 Juli 2017 di Hotel Eksotic, Labuan Bajo.
Keempat SD tersebut yakni, SDI Merombok, SDI Namo, SDI Beci dan SDI Ranggawatu.
Program Bebas Buta Huruf sendiri merupakan program yang diprakarsai oleh Taman Bacaan Pelanggi, tujuannya untuk mengurangi tingkat buta huruf di Indonesia Timur lebih khususnya Kabupaten Mabar.
Pelatihan itu dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (PKO) Kabupaten Mabar, Marthen Magol, Senin, 24 Juli kemarin.
Pendiri Taman Bacaan Pelangi, Nila Tanzil, Selasa (25/7/2017) mengatakan taman Bacaan Pelangi sangat prihatin atas kualitas pendidikan di Indonesia Timur.
Kualitas pendidikan di Indonesia Timur tertinggal jauh jika dibandingkan dengan di wilayah Indonesia lainnya, terutama dalam hal literasi.
Oleh sebab itu, kata dia, Taman Bacaan Pelangi miliknya memprakarsai program “Bebas Buta Huruf” ini untuk membantu mengurangi tingkat buta huruf di Indonesia Timur serta meningkatkan kemampuan literasi anak-anak di wilayah ini,” kata Nila Tanzil.
Program Bebas Buta Huruf ini terdiri dari pelatihan untuk para guru kelas 1,2,3 dan les membaca gratis untuk anak-anak yang masih buta huruf dan belum lancar membaca, termasuk untuk siswa-siswi kelas 4,5, 6 di masing-masing SD.
Les membaca gratis dilakukan di luar jam sekolah oleh para guru yang telah mengikuti program pelatihan.
Terkait dengan pelatihan guru tentang peningkatan literasi untuk Sekolah Dasar dalam program Bebas Buta Huruf ini, Taman Bacaan Pelangi bekerjasama dengan Yayasan Kristen Wamena (YKW).
“Kami berharap dengan adanya program Bebas Buta Huruf ini, kemampuan literasi semua anak di Mabar meningkat dan bisa membaca dengan lancar. Jika program pertama ini berhasil, rencananya kami akan menerapkannya di sekolah-sekolah dasar lainnya yang menjadi lokasi perpustakaan Taman Bacaan Pelangi di Indonesia Timur,” pungkas Nila.
Kepala Dinas PKO, Marthen Magol mengucapkan terima kasih atas kepedulian Taman Bacaan Pelangi terhadap kualitas pendidikan untuk anak-anak di Flores lebih khususnya Mabar.
“Program Bebas Buta Huruf ini sangat penting dan berharap para guru dapat langsung menerapkan materi yanh diberikan pada pelatihan di sekolah masaing-masing, “harapnya. (Gerasimos Satria/VoN)