Borong, Vox NTT-Di tengah ancaman lantaran ketiadaan dan kekurangan peserta didik, SMPK St. Yosef Kisol di Kelurahan Tanah Rata, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) kian berusaha untuk bangkit dari kondisi itu.
Salah satu upaya mereka tunjukkan saat merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) pramuka ke-58 yang diselenggarakan di halaman SMPK St. Yosef Kisol, Selasa (13/08/2019) malam.
Pantauan VoxNtt.com, kegiatan pengembangan kreativitas peserta didik itu, tidak hanya dihadiri oleh orangtua siswa tetapi juga masyarakat sekitar.
Para siswa pun berusaha menunjukkan bakat mereka, seperti menyanyi, dance, berpuisi dan kemampuan public speaking.
Pembina pramuka, Hendrikus Rambe menjelaskan perayaan pramuka merupakan peristiwa sejarah yang perlu diwariskan kepada setiap generasi muda.
Dijelaskannya, sejarah pramuka di Indonesia tidak terlepas dari gagasan Baden PowelI yang merupakan Bapak Pandu sedunia.
“Lord Robert Baden-Powell Of Gilwell menuliskan pengalaman dalam pembinaan remaja di Negara lnggris, yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan kepanduan (kepramukaan) dan masuk ke Indonesia pada tahun 1961,” jelasnya.
Menurutnya, pramuka merupakan upaya untuk mengenang kembali tradisi bagi perjuangan generasi Indonesia yang akan datang.
“Ini sebagai wadah mempersatukan semua generasi. Biasanya dibuat oleh anak-anak muda dan esok kita peringati yang ke-58,” ujarnya.
Dia berharap para pemuda harus terus berjuang, bergiat melakukan berbagai pembelaan terhadap bangsa, dan sesama saudara dengan cara gotong royong dan saling membantu.
“Marilah kita bergembira bersama. Tingkatkan lagi kegiatan-kegiatan kita dalam pramuka,” ucap pria yang kerap disapa Hendrik itu.
Sementara itu, Lambertus Latong, staf pengajar di SMPK St. Yosef Kisol menjelaskan momen HUT pramuka ke-58 merupakan sebuah peristiwa penting bagi sekolah itu.
Dikatakannya, peristiwa itu adalah sebuah momen kebangkitan lantaran sekolah yang dibagun tahun 1987 silam itu, diperhadapkan oleh berbagai tantangan dan persoalan.
“Semarak pramuka adalah semarak kebangkitan. Ini inpirasi baru, ke depan kita harus bangkit dan maju terus, apapun tantangannya. Ini komitmen kita. Membangun dari sebuah keterbatasan,” ujar Latong.
Dia menjelaskan, kegiatan itu juga merupakan upaya untuk menumbuhkembangkan kembali semangat publik kepada sekolah itu.
“Ini sudah 32 tahun berkiprah, kita berharap masyarakat bisa membuka mata dan mendukung setiap kegiatan sekolah ini ke depan. Peran serta sekolah, orangtua, masyarakat motor penggerak sekolah ini ke depan,” ucapnya.
Penulis: Sandy Hayon
Editor: Ardy Abba