Ruteng, VoxNtt.com– Pemerintah kabupaten (Pemkab) Manggarai telah melakukan kerja sama lewat penanda tanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan pihak gereja katolik Keuskupan Ruteng untuk membangun daerah itu.
Salah satu item yang termuat dalam nota kesepakatan tersebut ialah gereja dan Pemkab Manggarai bersama-sama memperjuangan status STKIP Ruteng menjadi universitas.
Kegiatan kerja sama penanda tanganan kontrak kerja sama ini berlangsung di Aula Nuca Lale, Kantor Bupati Manggarai, Senin (10/10/2016).
Deno Kamelus, Bupati Manggarai dalam kesempatan tersebut mengatakan, kerja sama di bidang pendidikan bertujuan untuk memakmurkan rakyat di daerahnya.
Selain pendidikan, kerja sama itu pula meramu bidang-bidang lain seperti ekonomi, sosial budaya, spiritualitas, dan pertanian.
Dengan menggandengkan gereja dalam proses pembangunan, kata dia, hendaknya memudahkan jalan menuju kesejahteraan, kemandirian, dan tentu saja merata di wilayah kabupaten Manggarai.
Dalam wawancara sebelumnya, Mgr Hubertus Leteng, Pr, Uskup Ruteng mengatakan kerja sama dengan pemerintah merupakan awal yang baik untuk membangun manusia yang sama. Gereja dengan umatnya dan pemerintah dengan rakyatnya.
Pihak gereja, jelas Uskup Hubert, sedang memperjuangkan tiga agenda besar di bidang pendidikan untuk kemudian bisa dijalankan ke depan.
Ketiganya, antara lain, rencana peningkatan status STKIP Ruteng menjadi universitas, eksistensi sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Sekolah Umat Katolik Manggarai (Yasukma), dan mengembangkan sekolah Program Khusus (Progsus) untuk anak-anak berprestasi di setiap Sekolah Dasar (SD).
Terpisah, Kristian Nanggolan, Ketua Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ruteng menilai, program kerja sama pemerintah dan gereja merupakan langkah positif untuk memajukan bidang pendidikan.
Ia menyatakan apresiasi dengan pihak gereja katolik Keuskupan Ruteng karena telah membuka diri dengan pihak luar untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) umatnya lewat pendidikan.
“Harapannya dengan dijadikan STKIP Ruteng jadi universitas nanti, masyarakat lebih memaknai arti pendidikan tidak sebatas pada memanusiakan manusia. Tetapi lebih pada memposisikan diri pada upaya mendukung pembangunan dan kemajuan di NTT,” kata Kristian. (AA/VoN).