Dana untuk kelancaran Pilkades termasuk biaya pengamanan sebanyak 700 juta dari APBD II
Ruteng, VoxNtt.com- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai menggelontorkan dana sejumlah Rp 700 juta untuk membiayai pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak yang akan berlangsung pada 1 November 2016 mendatang.
Yos Nono, Kepala Badan Pembangunan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) Manggarai mengatakan dana tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) II tahun 2016.
Ia mengaku, pemerintah sengaja mengalokasikan anggaran senilai Rp 700 juta untuk pembiayaan logistik Pilkades dan pembiayaan keamanan.
“Dana untuk kelancaran Pilkades termasuk biaya pengamanan sebanyak 700 juta dari APBD II,” terang Nono kepada wartawan belum lama ini.
Untuk logistik, kata dia, saat ini masih dalam proses pengepakan di kantor BPMPD Manggarai. Pihaknya memastikan hingga sehari sebelum pencoblosan (H-1) semua logistik akan didistribusi di 42 desa yang menyelenggarakan Pilkades.
Sedangkan untuk kesiapan keamanan, Polres Manggarai bersama TNI Kodim 1612 Manggarai dan Pemkab Manggarai sudah menggelar apel kesiapan pasukan pada 19 Oktober lalu bertempat di halaman kantor Mapolres Manggarai.
Sebelumnya saat memantau jalannya kampanye Pilkades di Desa Longko- Kecamatan Wae Ri,i beberapa waktu lalu, Nono menjelaskan di era kepemimpinan Joko Widodo sebagai Presiden RI, desa sudah menjadi perhatian serius oleh pemerintah. Ia masuk dalam poin ketiga dari 9 program prioritas “Nawacita” Joko Widodo-Yusuf Kalla.
“Saya ingin proses demokrasi yang benar ada di desa. Desa yang selama ini di lembar terakhir dalam pembangunan, sekarang sudah pertama. Jadi, presiden tidak main-main urus desa saat ini,” dia memungkasi.
Tak hanya masuk dalam agenda prioritas, demikian Nono menambahkan, pemerintah juga sudah membentuk Kementrian Desa dan Undang-undang desa. Hal ini menunjukan upaya pemerintah pusat yang serius untuk menyejahterakan masyarakat desa.
“Karena itu para calon ini hendaknya jual program bukan fitna. Uang miliaran sudah masuk ke desa-desa, mungkin tahun depan bakal naik lagi. Pemimpin harus memiliki visi-misi membangun desa sesuai potensi yang ada,” katanya. (AA/VoN)