Ende, VoxNtt.com-Sebuah speedboat tujuan Batam-Malaysia tenggelam di Perairan Johor pada Senin, (23/1).
Dua Warga Ende, Dusun Ndutukune dan Dusun Pauwawa, Desa Jegharangga, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende, NTT, juga menjadi korban pada peristiwa tersebut.
Dua korban tersebut adalah Yuliana Reku (29) warga Dusun Ndutukune dan Merlinda Sere (23) warga Dusun Pauwawa.
Menurut informasi dari pihak keluarga, korban Yuliana Reku telah teridentifikasi. Sedangkan Merlinda Sere belum ditemukan hingga saat ini.
Adrianus Gato, kakak dari korban Yuliana Reku mengakui saudarinya tidak bernyawa lagi akibat tenggelamnya speedboat tujuan Johor Malaysia.
Jenazah Yuliana sudah dibawa ke Rumah Sakit Sultan Ismail, Johor Bahru. Sementara, korban Merlinda Sere masih dalam pencarian.
“Kami keluarga panik mendapatkan informasi dari berbagai televisi. Saudari kami juga dalam speedboat tersebut. Jenasah sudah di rumah sakit Sultan.” Katanya di Kediaman Korban, Rabu (25/01/2017).
Adrianus menceritakan, speedboat berangkat dari Batam menuju Johor Malaysia padar hari senin (23/1).
Sebelum berangkat, kedua korban sempat menelpon keluarganya di Ende bahwa sudah dalam perjalanan menuju johor menggunakan speedboat.
“Sebelumnya, mereka menelpon kami kalau mereka sudah dalam speedboat dan siap berangkat. Dan kami akui itu saudari kami.”Ungkap Adrianus.
Bekerja di Malaysia
Ia menambahkan, kedua korban tersebut tujuan ke Malasyia untuk mencari kerja di sana. Kedua korban sudah berkeluarga dan masing-masing mempunyai satu anak.
Suami kedua korban juga bekerja di Malasyia. Mereka mengingin bekerja di Malasyia bersama-sama untuk membiayai hidup mereka.
Sejauh ini, lanjut Adrianus, tengah berkomunikasi dengan beberapa pihak untuk memulangkan jenazah ke kampung halaman. Salah satunya adalah Koalisi Insan Peduli Migran dan Perantauan (KIP-MP) Kevikepan Ende.
“Kami mau mengadu kepada siapa? Kami sudah menyampaikan kepada Koalisi Migran dan Perantau Kevikepan Ende untuk membantu keluarga kami.”Ujarnya,
Keluhan yang sama juga diungkapkan keluarga korban Merlinda Sere. Mereka meminta kepada Koalisi Migran Kevikepan Ende serta Pemerintah untuk membantu mencari anggota keluarga mereka yang hilang di Perairan Johor Malasyia.
“Kami minta tolong Pemerintah dan pihak Gereja untuk mencari adik kami Linda. Kami sudah hubungi suaminya di Malasyia tapi belum ditemukan adik kami.”Kata Yohanes Don Goado, kakak ipar korban.
Sementara itu, Koordinator Koalisi Insan Peduli Migran dan Perantauan (KIP-MP) Kevikepan Ende, Irminus Deni saat ditemukan di kediaman korban Yuliana mengungkapkan pihaknya telah mengambil identitas kedua korban.
Beliau juga mengakui telah berkoordinasi dengan pihak Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI atau BP3-TKI Provinsi NTT serta jaringan koalisi migran yang ada di Jakrata dan Kuala Lumpur.
“Namun, permintaan dari teman-teman koalisi dari Kuala Lumpur saat ini adalah bahwa minta kepada keluarga agar bersabar. Pihaknya lagi mengurus surat keterangan domisili, surat keterangan tidak mampu dan surat keterangan ahli waris untuk menerima jenazah di sini.”Ujar Deni.
Ia menambahkan pihaknya akan segera mengirimkan data kepada pihak BP3-TKI NTT dan KBRI di Kuala Lumpur. Selain itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk menyiapkan dua buah ambulance.
“Informasi yang kami peroleh sampai saat ini baru satu korban teridentifikasi. Sedangkan yang satu mereka tidak tahu dan masih proses identifikasi.”Katanya.
Ia mengakui, pihak KBRI di Kuala Lumpur telah merespon baik setelah menerima informasi dari tim koalisi migran. Ia juga meminta kepada keluarga agar tetap bersabar.***(Ian/VoN)
Foto Feature: Yohanes Don Goado bersama anak korban Marlinda Sere saat bertemu sejumlah media di kediamannya (Foto: Ian)