Bajawa, VoxNtt.com-Seorang guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMPN 2 Golewa Kabupaten Ngada, tewas gantung diri di dalam kamarnya menggunakan tali nilon berwarna biru.
Kejadian itu pertama kali diketahui Gabriela Menge, tetangga korban dan ibu kandungnya pada Rabu (25/1).
Saat ditemukan, tali nilon terikat pada leher korban dengan posisi lidah menjulur ke luar, mulut mengeluarkan busa, dan hidung mengeluarkan ingus.
BACA: Guru SMPN 2 Golewa Tewas Diduga Gantung Diri
Kasat Reskrim Polres Ngada Iptu Jemy Noke kepada VoxNtt.com, Kamis (26/1) telah membenarkan kejadian ini.
Ia mengungkapkan pada Rabu (25/1) sekitar pukul 13.30 wita di kampung Watutedo, Desa Watu Sipi, ditemukan mayat seorang perempuan yang tewas gantung diri di dalam kamarnya.
Korban diketahui atas nama Sofia Gowi, (41) yang juga seorang guru di SMPN 2 Golewa.
Kronologis
Menurut Jemy, salah satu saksi, yang pertama melihat kejadian tersebut adalah Gabriela Menge, (40).
Jemy menjelaskan bahwa pada saat itu sekitar pukul 13.30 wita, dirinya bersama mama kandung korban, Tresia Pegu (71) dan Marselinus Masa (44) sedang makan bersama di rumahnya yang bertetangga dengan rumah korban.
Kemudian datang kakak kandung korban, Karolina Djawa meminta tolong kepada Gabriela untuk naik ke plafon kamar tidur milik korban yang terbuat dari pelupuk bambu untuk mengambil kunci ruangan perpustakaan sekolah.
Pada saat itu Gabriela menaiki plafon kamar tersebut kemudian langsung membuka pintu kamar. Setelah pintu terbuka, ia melihat korban dalam posisi lehernya terikat tali nilon, lidah menjulur keluar, mulut mengeluarkan busa, dan hidung memgeluarkan ingus.
Tak sanggup melihat penampakan tersebut, Gabriela pun langsung berteriak meminta tolong kepada warga sekitar.
Dikatakan Jemy, hingga saat ini pihak keluarga korban tidak mau melakukan Visum. Pihak keluarga lebih menerima kejadian tersebut sebagai musibah.
Sementara itu kepala Sekolah SMPN 2 Golewa, Maximus Lagut mengatakan Sofia Gowi adalah guru yang paling pendiam dan penurut.
“Tugas-tugas yang kami berikan, korban akan melaksanakan sampai tuntas” kata Kepsek Maxiamus.***(Arton/VoN)
Foto Feature: Illustrasi (Ist)