Labuan Bajo,Voxntt.com-Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Manggarai Barat (Mabar) satu minggu terakhir ini membuat atap dua ruangan kelas Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Al Awwalul Huda, Pulau Longos, Kecamatan Boleng, porak-poranda Kamis (26/1/2017) kemarin.
Kepala Sekolah MI Al Awwalul Huda, Amran kepada voxntt.com, Jumat (27/1/2017) mengatakan peristiwa robohnya atap dua ruangan kelas itu terjadi pukul 14.15 Wita, usai hujan deras dan angin kencang melanda Pulau longos, Kecamatan Boleng.
Beruntung dari kejadian itu saat anak-anak sekolah sudah kembali ke rumah masing-masing.
“Dua ruangan itu, tempat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) bagi siswa kelas II dan III. Beruntung saat kejadian itu anak-anak sekolah sudah pulang ke rumah,” ujar Amran.
Dari kejadian itu diperkirakan kerugian dari sekolah tidak terlalu parah hanya sebanyak 50 lembar seng yang rusak dan belasan tiang penyangga atap patah.
“Kerugian kita hanya seng diperkirakan sebanyak 50 lembar dan belasan kayu tiang penyangga atap yang sudah patah akibat robohnya atap dua ruangan itu,” katanya.
Menurutnya, kondisi ruangan kelas yang roboh itu saat ini sudah parah. Kondisi ruangan yang tidak kuat sudah tidak mampu lagi bertahan jika hujan dan angin kencang akan terjadi lagi.
Apalagi ruangan kelas yang diterpa angin itu merupakan bangunan darurat yang dibuat secara swadaya oleh masyarakat Pulau Longos tahun 2010 silam.
“Bangunan ruangan yang roboh itu adalah bangunan darurat yang dibangun menggunakan kayu dan berdinding bambu. Kondisi ruangan yang sudah tidak kuat lagi sehingga mudah roboh jika hujan tiba,” ujar Amran.
Akibat robohnya atap dua ruangan itu, terpaksa siswa kelas II dan III untuk sementara melaksanakan KBM di bawah pohon. Jika hujan tiba, KBM bagi dua kelas itu digabungkan dengan kelas lainnya.
Dari 6 ruangan kelas di sekolah tersebut, hanya satu ruangan saja yang dibangun dari tembok.
Sedangkan empat kelas lainnya masih menggunakan ruangan darurat yang dibangun swadaya oleh masyarakat.
Terkait atap yang roboh itu, Amran mengaku sudah melaporkan secara lisan kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Mabar. Selain itu, dirinya juga sudah melapor kepada anggota DPRD Mabar.
Amran berharap agar Pemkab Mabar dan pihak Kantor Kementerian Agama Mabar dapat membantu merehab kembali ruangan kelas yang diterpa angin itu.
“Kita maunya, Pemkab Mabar dan kementerian agama membangun ruangan kelas yang layak bagi sekolah kami. Karena hanya satu ruangan saja yang baik di sekolah kami, empat ruangan lainnya masih darurat,” harap Amran. (Satria/VoN)