Kupang, VoxNtt.com-Jenazah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Sumba Barat NTT, Linda Bunu (36) tertahan selama 3 hari di Kargo Bandara El Tari Kupang.
Pasalnya keluarga yang menjadi tujuan pengiriman jenazah tak datang mengambilnya.
Penelusuran media VoxNtt.com, di atas peti jenazah tertulis penerima kiriman jenazah atas nama Yohanes yang disertakan sebuah amplop berkas dokumen Almarhumah.
BACA:Terkait Jenazah Linda, BP3TKI Kupang: Awalnya Kami Tidak Tahu
Namun demikian, sejak tiba di Kupang hari Jumat (24/02/2017), Yohanes tak kunjung datang menjemput dan mengambilnya.
Barulah hari minggu (27/02/2017) ada keluarga almarhumah yang berada di Kupang bersama BP3TKI mengambil tindakan atas jenazah TKI tersebut.
Berdasarkan Surat Keterangan Kematian yang dikeluarkan oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia Penang (KJRI Penang) No.00408/KONS/II/2017, Lida Bunu, berjenis kelamin Perempuan (36) merupakan warga negara Indonesia asal Watu Bera, RT.13/RW.007 Kel. Kalembu Kuning, Kota Waikabubak Sumba Barat, NTT.
BACA: Soal Human Trafficking, Kapolri Tito Ucap Terima Kasih pada BKH
Meninggal dunia pada tanggal 31 Januari 2017 di Hospital Seberang Jaya Penang pukul 05.18 AM waktu setempat akibat Septic Shock Secondary Multiple Sore.
Jenazah dikirim ke Kupang pada tanggal 22 Februari 2017 dengan nomor Kepala
Kepala Balai Pelayanan Perlindungan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Kupang, Tato Tirang membenarkan kejadian tersebut.
“Betul, ada jenazah TKI dari Malaysia di Kargo bandara. Dan sebenarnya kita baru tau itu hari minggu setelah dikontak dari pihak Kargo. ”, Ujar Tirang
Pihak BP3TKI langsung mengambil tindakan untuk memindahkan jenazah TKI asal Sumba Barat tersebut.
BACA: Berantas Human Trafficking, Polda NTT akan Buka Aplikasi Berbasis ITE
Sebab, laporan dari pihak Kargo Bandara El Tari Kupang bahwa nomor kontak tujuan pengiriman yang tertulis di atas peti jenazah tak datang mengambil jenazah tersebut.
Oleh karena itu, sambil menunggu keluarga yang bersangkutan, pihak BP3TKI memindahkan ke Kamar Jenazah RSUD Prof.DR.W.Z.Kupang sebelum kemudian diberangkatkan ke kampung halamannya. (Florianus Sambi Dede/Von).