Mbay, Vox NTT- Kepala Desa Ulu Pulu 1 kecamatan Nangaroro kabupaten Nagekeo, Emilianus Meze meminta aparat penegak hukum segera memeriksa proyek rehabilitasi total sarana air bersih Gezu sampai Ulu Pulu.
Proyek tersebut dikerjakan pada tahun 2016 dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp 1,2 Miliar lebih.
Kades Emil menilai proyek air minum bersih Gezu-Ulu Pulu mubazir.
Pasalnya, sampai saat ini warga hanya menikmati udara yang dikeluarkan dari pipa, tidak ada air.
Padahal warga Ulu Pulu 1 kerap mengeluhkan krisis air bersih setiap tahun.
Menurut Emil, air bersih tidak jalan dalam pipa disebabkan karena perubahan jalur pipa yang tidak sesuai hasil survei dari teknis dari Dinas PU Provinsi NTT.
Selain terjadi perubahan jalur pipa, rekanan proyek diduga melakukan rekayasa pembangunan bak air. Kontraktor menggantikan viber ukuran 1.100 liter satu buah yang ditempatkan di Masulewa Desa Ulu Pulu.
“Padahal harus ada bak tetapi mereka beli viber untuk ganti bak,” jelas Kades Emil kepada VoxNtt.com di halaman Kantor Bupati Nagekeo, Jumat (14/7/2017).
Parahnya lagi, kata dia, bak pembagi air digeser sejauh 300 meter dari lokasi yang disurvei awal.
Akibatnya, tekanan air tidak maksimal sehingga debit air berkurang.
Padahal berdasarkan hasil analisa deteksi alat teodolit dan alkimeter menunjukkan adanya perbedaan ketinggian antara sumber mata air dan bak resivoar. Dan itu sangat layak dibangun di loksasi survei awal.
“Atas kejadian itu masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih,” ungkap Emil.
Dia mengatakan, atas kondisi itu pihaknya sudah pernah menyampaikan kepada rekanan bernama Vanci Suka untuk memperbaiki.
Bahkan sempat panggil berkali-kali untuk ketemu di kantor desa Ulu Pulu 1. Namun sampai saat ini rekanan tidak datang.
“Mereka sempat datang untuk meminta supaya bisa menyelesaikan masalah. Namun karena jaringan air bersih itu tidak sesuai servei awal, saya tidak mau,” kata Kades Emil. (Arkadius Togo/VoN)