Kefamenanu,Vox NTT– Gadis berusia 14 tahun, Bunga (bukan nama sebenarnya) warga Oebubun, desa Oepuah Utara, kecamatan Biboki Moenleu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) mengaku telah menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan ayah kandungnya yang berinisial BIV.
BIV diduga telah menyetubuhi putri kandungnya itu sebanyak 2 kali pada tahun 2016 lalu.
Tindakan bejat BIV tersebut baru terbongkar saat kakak kandung korban memergoki pelaku meremas payudara korban pada hari Kamis, 13 Juli 2017 lalu.
Saat ditemui media ini di kediaman pamannya pada Jumat (21/7/2017) di Kefamenanu, Bunga baru mau menceritakan kasus yang dialaminya setelah berulang kali diminta pamannya.
Dengan terbatas – batas bunga menceritakan bahwa dirinya pertama kali diperkosa pada sekitar bulan Oktober 2016 lalu.
“Itu malam saya sudah tidur nyenyak bapak (pelaku) masuk tendes saya, sempat saya tendang dan bapak jatuh tapi bapak bangun kembali langsung perkosa saya,” ungkapnya.
Bunga juga mengaku, dirinya sempat diancam akan dibunuh jika menceritakan perbuatan pelaku kepada ibunya atau kepada siapapun.
Takut dengan ancaman tersebut, Bunga akhirnya memilih mendiami kasus yang menimpanya.
Dia mengisahkan setelah pemerkosaan yang pertama dirinya kembali diperkosa oleh pelaku kurang lebih 3 (tiga) bulan kemudian.
Selain diperkosa, Bunga yang ketika itu didampingi ibu kandung dan pamannya, juga mengaku jika pada bulan Februari dia mendapat perlakuan pelecehan dari pelaku.
Itu dengan cara memasukkan jari pelaku ke dalam alat vital Bunga.
Lebih lanjut ia mengungkapkan yang terakhir terjadi pada hari Kamis 13 Juli 2017 dimana pelaku meremas buah dadanya.
Sementara itu, ibu kandung korban (nama dirahasiakan) mengaku dirinya terpukul dan tidak menduga suaminya tegah melakukan tindakan bejat tersebut terhadap putri kandung mereka.
“Saya sakit asma dan obat yang dokter kasih sudah campur dengan obat tidur makanya malam itu saya tidur nyenyak dan tidak dengar saya punya anak teriak dari dia pu kamar,” ungkapnya dengan air mata berlinang.
Ia juga mengungkapkan bahwa putrinya hanya bersekolah sampai kelas 2 (dua) sekolah menengah pertama. Ayah korban (pelaku) sendiri yang menginginkan putri mereka dari sekolah.
Menurut dia dalam kehidupan sehari-hari pelaku (suaminya) baik, dan perhatian terhadap keluarga sehingga dirinya tidak menyangka pelaku akan bertindak sebejat itu.
Ia pun mengaku kaget ketika hari kamis (13/07/2017) saat mendengar teriakan anak pertamanya yang memergoki pelaku meremas buah dada korban.
“Setelah saya dapat tahu, saya langsung lapor ke pospol mena tapi saya hanya lapor pelecehan seksual saja dan setelah polisi periksa baru dapat tahu kalau anak saya sudah 2 kali diperkosa,”ungkapnya.
“Saat saya mau pergi lapor dia (pelaku) langsung lari dan katanya sekarang ada di atambua,”jelasnya.
Ia berharap, polisi secepatnya bisa menangkap pelaku lantaran dirinya merasa terancam kalau pelaku masih bebas berkeliaran.
Senada dengan itu, paman korban juga mengaku kalau kasus ini sudah dilaporkan juga ke Polres TTU dan korban sudah diambil keterangannya.
“Korban sudah diperiksa dan sudah divisum juga. Jadi saya berharap polisi bisa segera mengusut tuntas kasus ini ” tegas paman korban yang meminta namanya tidak dimediakan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak polres TTU belum berhasil dikonfirmasi. (Eman/VoN)