Ruteng, Vox NTT- Orasi politik Benny K Harman (BKH), bakal calon gubernur NTT yang berpasangan dengan Benny A Litelnoni (Paket Harmoni), menggelegar di depan hampir 7.000-an massa pendukungnya di aula Asumpta Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai, Sabtu (27/01/2018) sore.
Dia mengaku, pidato politik yang berjudul “NTT Menggugat” itu terinspirasi dari pidato pledoi presiden pertama RI Soekarno alias Bung Karno tahun 1942 di hadapan Persidangan Agung Pengadilan Belanda yang berjudul “Indonesia Menggugat”.
“Saya ingin menyampaikan satu pasangan calon, satu pasangan itu hanyalah pasangan politik. Yang jauh lebih penting di dalam konstenstasi politik kita, bukan hanya paslon dalam memilih gubernur atau wakil gubernur, kita ingin menunjukkan, kita ingin bersama-sama menuju NTT yang sejahtera, yang sejalan dengan apa yang menjadi harapan generasi zaman now,” ujar BKH sesaat setelah acara ritus adat perutusan (wuat wa’i) di aula Asumpta Ruteng.
Menurutnya, kendati hujan terus mengguyur di wilayah Manggarai Raya, namun kehadiran massa di aula Asumpta yang cukup membludak tersebut tentu saja memiliki satu harapan, yang tak lain ingin sebuah perubahan di NTT.
BKH menganggap moment tersebut merupakan peristiwa bersejarah, di mana rakyat NTT mulai bangkit berdiri untuk segera keluar dari keterpurukannya. Nurani rakyat telah tergugat lewat moment Pilgub oleh karena kemiskinan dan keterbelakangan yang terus membelenggu setiap saat di provinsi itu.
“Bangkitlah, bangunlah, masa depan NTT ada di tangan kita, sebab kita semua ingin perubahan,” ujar BKH disambut tepuk tangan dan sorak sorai para pendukungnya.
Dia menegaskan, membangun NTT adalah tanggung jawab bersama. Bukan saja, tanggung jawab gubernur dan wakil gubernur, jika ingin NTT maju dan mengalami perubahan.
“Saya dengan pa Benny (Benny A Litelnoni) kalau nanti toh diberi mandat oleh rakyat hanyalah menjadi alat bapa-mama sekalian untuk mewujudkan cita-cita perubahan itu,” kata Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu.
Karenanya lagi-lagi BKH mengajak masyarakat NTT agar tidak boleh diam dan pasif dalam melakukan gerakan perubahan.
Dalam kesempatan tersebut, dia menyampaikan sejumlah alasan mendasar mengapa dirinya menyampaikan orasi politik di bawah judul “NTT Menggugat”.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, hingga kini NTT masuk kelompok ketiga provinsi termiskin di seluruh Indonesia. “Kalau NTT saya ajak rakyatnya bangkit menggugah, itu ada alasannya. Hampir 60 tahun NTT menjadi provinsi tetapi hingga saat ini dia masih menjadi provinsi termiskin,” tandas BKH.
Kata dia, sebanyak 1.150.080 orang atau 22,85 persen dari total 5,5 juta jiwa penduduk NTT masih miskin. Akibatnya, bermacam-macam yakni, rawan pangan dan kurang gizi.
Akibat lain dari kemiskinan lanjut BKH, banyak anak putus sekolah. Berdasarkan data BPS hingga kini angka putus sekolah di Provinsi NTT yaitu; SD sebanyak 5.620, SMP sebanyak 6.800, dan SMA sekitar 10 ribu lebih orang.
Alasan lain “NTT Menggugat” karena tingkat pengangguran masih tinggi yang berakibat pada tidak adanya pendapatan. Akibat lain dari pengangguran yakni banyak orang NTT yang menjadi TKW dan TKI.
Lagi-lagi dia membeberkan data BPS. Sebanyak 27.000 perempuan dan laki-laki dari NTT hingga kini merantau sebagai TKW dan TKI. Mirisnya lagi dalam catatan BKH, pada tahun 2017 sebanyak 1.500 kasus orang yang sudah menjadi korban perdagangan manusia (human trafficking) dari NTT.
BKH menambahkan, hingga kini juga masih sebanyak 1.300 atau kurang lebih 35-40 persen desa di NTT masih belum terjangkau penerangan listrik.
Baca: Laskar Tangguh Langke Rembong Siap Antar Harmoni Pimpin NTT
Selanjutnya, ada banyak desa di provinsi yang sedang dipimpin Gubernur Frans Lebu Raya itu masih terisolasi. Panjang jalan provinsi sampai saat ini ada 40 persen dalam kondisi baik, sedangan 60 pesen lainnya tergolong rusak berat.
“Teman-teman dari Manggarai Timur saya tahu, di sana ada 120 Km jalan provinsi yang hingga saat ini mengalami rusak berat. Saya sudah lewat tiga sampai empat kali di situ, satu dua malam menginap di jalan. Jalan jelek sekali. Kalau saya terpilih itu yang saya utamakan.
Baca: Pangan Lokal Jadi Sajian Ribuan Tamu Paket Harmoni
Begitu juga jalan Provinsi NTT Ruteng- Iteng di Kabupaten Manggarai dan ruas Golo Welu-Terang di Kabupaten Manggarai Barat masih rusak berat. “Kalau saya terpilih nanti, catat saya omong! Itu saya dahulukan. Datang tagih sama saya, kalau jadi gubernur jika saya tidak prioritaskan itu,” janji politisi Partai Demokrat itu.
Demikian juga sarana dan prasarana pendidikan. Hampir 7-10 persen SMA dan SMK di NTT belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai.
Solusi Paket Harmoni
Sebagai tawaran solutif atas berbagai persoalan tersebut, BKH mengaku Paket Harmoni sudah menyiapkan 5 program unggulan, sebagaimana telah dituliskan di berbagai alat praga kampanye mereka.
Kelimanya yakni; reformasi sistem birokrasi pemerintah daerah, perbaharui kelembagaan sosial kemasyarakatan, dan percepat dinamika perubahan sistem ekonomi wilayah. Lalu, peningkatan pembangunan sarana dan prasarana social dasar dan intensifikasi penegakan hukum dan HAM.
“Tentu kita akan menjadikan SDM sebagai episentrum perubahan. Kalau kita inginkan NTT berubah, maka perubahan harus dimulai dengan memajukan pendidikan,” jelas BKH.
Selanjutnya, Paket Harmoni nantinya akan menggali potensi-potensi ekonomi yang ada di NTT. Itu seperti kelautan, perikanan, pariwisata, komoditi pertanian, dan lain-lain.
Gerakan lain yang dilakukan Paket Harmoni jika dipercayakan rakyat NTT yakni, dengan memastikan kekuatan keuangan. Penggunaan keuangan berbasis hemat atau efisiensi sangat penting.
“Dalam usaha penataan birokrasi tentu kesejahteraan PNS yang menjadi tanggung jawab tingkat provinsi, tentu akan menjadi perhatian kami nantinya,” kata BKH.
Menurut BKH, untuk mewujudkan semua program itu hanya satu kata kunci yakni partisipasi masyarakat dalam menentukan pemimpin NTT yang layak selama 5 tahun ke depan.
Penulis: Adrianus Aba