Atambua, Vox NTT- Meski sudah sepekan terakhir sudah berpolemik, Bupati Belu, Wilibrodus Lay mengaku tidak mengerti soal kebutuhan Tenaga Kontrak Daerah (Teko) di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup pemerintah kabupaten Belu.
Hal tersebut disampaikan Bupati Lay ketika dikonfirmasi VoxNtt.com pada Jumat,(09/03/2018) pagi di gedung Betelalenok, Atambua terkait pergantian Teko di sejumlah OPD yang sudah sepekan terakhir menjadi isu panas di kalangan birokrasi, DPRD bahkan hingga ke masyarakat.
“Yang pakai teko adalah OPD teknis terkait. Kamu tanya di Bupati, Bupati tidak mengerti. Pimpinan OPD sudah melakukan yang terbaik untuk OPD yang dipimpinnya” ujar Bupati
- BACA: Balada Pemberhentian Tenaga Kontrak di Kabupaten Belu
- BACA: Terungkap, Ada ‘Bupati Siluman’ di Lingkup Birokrasi Belu
Disampaikan bahwa terkait tenaga kontrak sudah ada regulasi yang memayungi soal pengangkatan dan pemberhentian Teko.
“Baca itu aturan. Diperpanjang setiap tahun. Jadi kalau pemerintah mau perpanjang, ya kita perpanjang. Tapi kalau tidak mau perpanjang, ya kita harus stop dulu” tegas Wily.
Ditanya soal pergantian teko yang dilakukan oleh ‘bupati-bupati siluman’ Wily Lay mengatakan sebaiknya tidak mencari kambing hitam dalam persoalan Teko.
Wily Lay meminta agar persoalan pergantian 46 Teko di sejumlah OPD jangan terus diruncing karena masih ada banyak persoalan di Belu yang membutuhkan perhatian dan kerja dari semua pihak.
“Masih terlalu banyak (persoalan/red). Mari kita lihat bersama” ujarnya.
Penulis: Marcel Manek
Editor: Irvan K