Bajawa, Vox NTT- 27 unit rumah adat Gurusina Jerebu’u di Desa Watu Manu, Kecamatan Jerebu’u, kabupaten Ngada hangus terbakar pada Senin, 13 Agustus 2018, sekitar pukul 17.40 Wita.
Hanya 6 rumah adat dan satu unit pos pariwisata yang luput dari kebakaran. Hal ini berkat upaya pemadaman pihak BPBD Ngada dan dibantu warga.
Tidak ada korban jiwa dalam bencana itu. Hanya saja peninggalan pusaka tidak terselamatkan.
Selain itu, kerugian material dari masing-rumah adat diperkirakan mencapai Rp 200 juta. Perkiraan ini tidak termasuk biaya ritual tahapan pembuatan rumah adat.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ngada, Todis Reo saat dihubungi VoxNtt.com, Selasa pagi (14/08/2018), mengungkapkan, berdasarkan infomasi yang ia dapatkan, kebakaran bermula dari salah satu rumah adat di pintu masuk kampung.
Kadis Todis menduga, api bersumber dari korsleting listrik di rumah yang dihuni pasutri tua renta.
Saat kejadian, kata dia, warga kampung, baik remaja maupun orang dewasa sedang berada di desa tetangga. Mereka sedang menonton pertandingan bola antar desa dalam rangka HUT RI ke-73.
Sementara saat peristiwa naas itu di kampung adat Gurusina Jerebu’u kebanyakan anak kecil dan manula. Sehingga saat kebakaran anak-anak kecil dan manula tersebut seakan tak berdaya.
Kadis Todis mengatakan, saat ini Pemkab Ngada sudah menyediakan tenda, logistik dan mengatur warga perempuan dan anak-anak di rumah penampungan.
Baca Juga:
- Breaking News: 25 Unit Rumah Adat Gurusina Jerebu’u Ludes Terbakar
- Foto: Kebakaran Rumah Adat Gurusina Jerebu’u
- Ini Jumlah Rumah yang Terbakar di Jerebu’u
“Hari ini Selasa akan dilakukan ritual tolak bala yang juga dibantu Pemda (Ngada),” katanya.
Menurut Todis, tokoh-tokoh adat bersepakat menerima hal ini sebagai musibah dan bertekad untuk membangun kembali kampung adat Gurusina Jerebu’u.
Warga lanjut dia, hingga kini sangat membutuhkan bantuan dan dukungan pemerintah untuk mewujudkan harapan mereka membangun kembali kampung adat Gurusina Jerebu’u.
“Dukungan Pemprov dan Pempus terutama dana untuk memulai penataan kampung yang baru. Untuk penanganan darurat saat ini masih bisa ditangani Pemda Ngada,” tukas Kadis Todis.
Kapolres Ngada, AKBP Firman Affandy mengatakan ada 27 dari 33 rumah adat Kampung Gurusina ludes terbakar.
“Sebanyak 33 (rumah) ditambah dengan satu buah rumah Pos Pariwisata, serta terdapat 3 buah Ngadu (Tiang adat) dan Bhaga sebanyak 3 buah. Sementara yang hangus terbakar 27 rumah beserta 3 buah Ngadu dan Bhaga (miniatur rumah yang beratap ilalang),” jelas Kapolres Ngada AKBP Firman Affandy yang dihubungi VoxNtt.com, Senin (13/08/2018), pukul 22.00 Wita.
Kapolres Firman mengungkapkan, dugaan sementara sumber api berawal dari rumah milik Gode Firdus Nono dan rumah adat Sao Tiwu Pau.
“Dan api itu untuk sementara kita menduga akibat arus pendek,” katanya.
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Ardy Abba