Jakarta, VoxNTT.com- Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Program Dukungan Beasiswa Belanda-Indonesia (NESO) telah menandatangani kerja sama atau nota kesepahaman (MoU) terkait pemberian penawaran beasiswa untuk warga Indonesia.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kominfo Basuki Yusuf Iskandar mengatakan bahwa ia tertarik untuk mengembangkan sumber daya manusia di bidang komunikasi serta telekomunikasi dan mendorong generasi penerus untuk mendapatkan gelar pasca-sarjana, menurut keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Rabu.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia dan Nuffic NESO menandatangani program kerjasama beasiswa bertajuk “Kominfo-StuNed Joint Scholarship Program” dengan disaksikan oleh Direktur Nuffic Netherlands Education Support Offices Han Dommers.
Kerja sama ini diharapkan dapat memaksimalkan kapasitas dan sumber daya kedua lembaga untuk menyediakan lebih banyak beasiswa bagi warga Indonesia yang akan melanjutkan studi pasca-sarjana (Master Program) bidang terkait Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information and Communications Technology/ICT) di Lembaga Pendidikan Tinggi Belanda.
Hal ini sekaligus menghubungkan tujuan Kominfo dalam mengembangkan sumber daya manusia dengan keahlian Belanda di bidang ICT.
Kominfo memiliki sejarah panjang dengan Belanda, setidaknya lima siswa setiap tahun didukung oleh Kominfo untuk studi di Belanda.
Semantara itu, Direktur Nuffic Netherlands Education Support Offices Han Dommers yakin dengan kerjasama beasiswa ini, dan juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kedutaan Besar Kerajaan Belanda atas dukungannya.
StuNed merupakan satu-satunya program beasiswa bilateral yang didanai oleh pemerintah Belanda.
“Kami sangat senang dapat menjembatani kerjasama antara Indonesia dan Belanda dalam pendidikan tinggi khususnya ICT. ICT selalu menjadi kebutuhan dan tidak heran memberikan kontribusi untuk perkembangan pesat bagi Indonesia, terima kasih juga atas dukungan Kominfo. ” Ia menegaskan bahwa kerja sama ini adalah untuk masa depan dan masa depan adalah sekarang.
Kemudian, Penasihat Bidang pendidikan Kedutaan Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia Sarah Spronk mengatakan bahwa teknologi informasi adalah alat pemberdayaan, terutama bagi kaum muda di Indonesia, dan pemerintah Belanda senang atas kerjasama dengan Indonesia di bidang akademik ini.
Program beasiswa ini akan ditawarkan kepada staff madya di bidang teknologi dan komunikasi untuk belajar di bidang yang terkait, yaitu Ekonomi (contohnya: e-commerce, e-business) dan Hukum cyber law dan hukum teknologi). Sebanyak maksimum 10 beasiswa akan diberikan selama dua periode yang akan dimplementasi pada 2017 dan 2018.
Sumber: Antara