Sikka, VoxNtt.com- Untuk memberdayakan masyarakat lokal dalam pengelolahan kawasan Egon, Sikka, Wahana Tani Mandiri memfasilitasi para kader tani se-kecamatan Mapitara untuk belajar mengolah sumber daya alam melalui Pelatihan Participatory Rural Appraisal (PRA) di Aula Kantor Camat Mapitara, 12-13 Oktober 2016.
Kegiatan ini dilakukan untuk membekali para kader tani dengan kemampuan riset sederhana terhadap sumber daya alam yang ada disekitarnya untuk kemudian melakukan langkah-langkah advokasi.
Manager Program Wahana Tani Mandiri, Hery Naif kepada VoxNtt.com (13/10) menyatakan pihaknya menperkenalkan empat metode dalam pelatihan ini yakni diagram ven, kalender musim, penelusuran atau transek, dan pemetaan.
“Keempat metode ini nantinya dapat digunakan oleh peserta untuk memetakan aktor-aktor yang berkepentingan dan memiliki kewenangan dalam pengelolaan sumber daya alam serta mengidentifikasi berbagai kejadian yang berhubungan dengan sumber daya alam, serta bagaimana memetakan ancaman-ancaman,” ujar Herry.
Para kader tani yang mengikuti pelatihan tersebut antara lain Kristina Kris, Ignatius Irianto, Ignasius Warat (Desa Natakoli), Oktaviana Hiskia, Maksensius Edison, Nong Epi, Sensimus Bajo (Desa Hebing), Albertus Ruben, Teysen ( Desa Hale), Mesias Merimo, Ansemus Gogu (Desa Hebing).
Sementara itu, para fasilitator dalam PRA ini antara lain Pasivasius Wangge (Caritas Maumere) dan Kristoforus Gregorius (Wahana Tani Mandiri).
Salah satu peserta asal Desa Natakoli, Kristina Kris mengatakan melalui pelatihan ini, dirinya mendapatkan keterampilan dan pengetahuan baru untuk terlibat mengelola sumber daya alam di kawasan yang belakangan mulai mengalami kerusakan.
“Setahu saya total ada 30 mata air di kawasan hutan Egon ini. Belakangan delapan di antaranya mengalami penurunan debet. Ini juga merupakan ancaman yang harus kami atasi bersama masyrakat kami,” ujarnya.
Lebih jauh menurutnya, persoalan kerusakan hutan juga merupakan hal yang harus diperhatikan bersama pemerintah dan masyarakat ke depannya.
Pasca pelatihan ini para kader tani akan melakukan studi yang difokuskan pada pengelolaan sumber daya alam sampai dengan Desember 2016.
Dari studi tersebut mereka akan menghasilkan profil ekologi desa yang kemudian akan dijadikan sebagai draf akademis untuk perdes pengelolaan sumber daya alam di desa-desa tersebut.
Kegiatan ini dislenggarakan atas kerja sama Wahana Tani Mandiri dan Critycal Ecosystem Partnership Fund (CEPF) melalui program Peningkatan Pendapatan Masyarakat dalam Mendukung Manajemen Ekosistem yang Berkelanjutan di Kawasan Egon-Ili Medo. (Are/ VoN)