Sikka, VoxNtt.com- Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November 2016, 50 pelajar yang berasal dari 10 SMP di Kabupaten Sikka melakukan napak tilas perjuangan Teka dan Iku bersaudara beserta pasukan mereka dalam melawan Kerajaan Sikka dan Belanda di Maumere.
Mereka mengunjungi sejumlah lokasi di Desa Tekaiku, Kecamatan Kangae yakni Lepo Teka Iku di Hubing Kloang, Mahe di Hubing Natar dan Niha Lemat di Klo’ang.
“Kami senang bisa mengunjungi tempat-tempat bersejarah ini dan mendengar banyak hal mengenai Nuhu Teka (Perang Teka),” ungkap Goris, salah satu pelajar yang hadir. Lepo Teka Iku merupakan bekas rumah kediaman Teka Iku bersaudara.
Saat ini di atas reruntuhan rumah itu didirikan bangunan yang di dalamnya terdapat mahe tempat ritual adat keluarga. Lepo tersebut saat ini dirawat oleh Isabela Bui (72 tahun), salah satu keturunan Mo’an Teka.
Mahe atau menhir yang terletak di Kampung Hubing Natar merupakan tempat diskusi pasukan dan tempat pelaksanaan ritual adat pasukan Teka dan Iku.
Sementara itu, Niha Lemat merupakan benteng alam yang menjadi salah satu pos pertahanan dari pasukan Teka Iku. Napak tilas perjuangan Teka-Iku ini difasilitasi oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sikka.
Sekretaris Kesbangpol, Farid Ladapase mengatakan pihaknya sengaja menyelenggarakan napak tilas perjuangan Teka Iku ini untuk memperkenalkan pahlawan daerah dan nilai-nilai perjuangannya kepada generasi muda.
“Hal yang paling penting dari Teka Iku adalah keberpihakan mereka pada rakyat jelata dan keberanian mereka untuk melawan pihak kerajaan Sikka yang menetapkan pajak buah kelapa yang memberatkan petani serta melawan penjajah Belanda,” tegasnya.
Sebelum mengunjungi ketiga lokasi tersebut, para siswa diberi kesempatan untuk mendalami informasi mengenai perjuangan Teka-Iku dan pasukannya melalui diskusi bertempat di Pendopo Kantor Desa Teka Iku dengan narasumber tokoh budaya Kangae, Longginus Diogo dan budayawan Desa Teka Iku, Anton Nurak.
Turut hadir dalam kesempatan terebut, pemerintah, BPD, dan masyarakat Desa Teka Iku, para guru pendamping, Camat Kangae, Yohanis Yanto Kaliwon. (Are de Peskim/VoN)