Labuan Bajo,Vox NTT- Direktur PDAM Wae Mbeliling, Aurelius Hubertus Lendo usai dilantik menjadi Direktur PDAM Wae Mbeliling saat ditemui wartawan mengatakan waktu 100 hari kerja yang diberikan oleh Bupati Mabar sangat tidak cukup untuk menjawab persoalan air bersih di Labuan Bajo. Waktu 100 hari hanya bisa dilakukan untuk mengecek persoalan yang ada di lapangan.
Menurutnya, persoalan air di Labuan Bajo adalah persoalan air yang kompleks membutuhkan waktu yang lama untuk berbenah. Selain itu dibutuhkan dana yang banyak.
Waktu 100 hari yang diberikan oleh Bupati Mabar akan digunakan untuk dirinya bisa memikirkan konsep dan tahapan agar Labuan bajo keluar dari persoalan baru.
“100 hari kerja adalah waktu yang singkat, tetapi kita tetap berupaya agar dalam 100 hari kerja itu sudah ada yang dibuat oleh PDAM Wae Mbeliling. Kita ingin dalam 100 hari kerja usai pelantikan sudah ada konsep yang dilahirkan untuk kemudian diterapkan guna menjawab persoalan air bersih,’’ kata Endo, Senin (14/11) di Labuan Bajo.
Dia juga mengajak masyarakat Labuan Bajo dan sekitarnya agar persoalan air tidak lagi menjadi persoalan utama di Labuan Bajo. Dengan adanya dukungan dari masyarakat, maka menambah sprit PDAM Wae Mbeliling untuk mecari jalan keluar terkait persoalan air bersih.
Selain dukungan dari masyarakat dia juga mengharapkan dukungan media agar memberi masukan yang baik agar sama-sama memberikan kontribusi terbaik untuk permasalahan air bersih di Kota Labuan Bajo dan sekitarnya.
Untuk diketahui, pengrekrutan direktur PDAM Wae Mbeliling beberapa bulan lalu sempat dikrikit oleh sejumlah anggota DPRD Mabar.
Pasalnya, tim seleksi yang dibentuk tidak berkoordinasi dengan DPRD Mabar sehingga DPRD Mabar menilai tim seleksi bekerja secara tertutup dan terkesan formalitas.
Hadir dalam pelantikan direktur PDAM Wae Mbeliling, Ketua DPRD Mabar, Belasius Jeramun, Wakil Kapolres Kompol I Ketut Wiyasa, Kepala, Dan Pos AL,Lettu AL Rambe, pimpinan SKPD, Tokoh masyarakat, tokoh agama dan sejumlah undangan lainnya. (Eyo/VoN)