Kota Kupang, VoxNtt.com-Mahasiswa yang terhimpun dalam aliansi mahasiswa peduli pendidikan politani (ALIANSI MP3) melakukan aksi protes atas kebijakan kampus yang tidak pro terhadap kepentingan mahasiswa (23/11).
Salah satu point tuntutan mereka yakni membubarkan resimen mahasiswa (menwa) yang dinilai tidak relevan lagi di era demokrasi sekarang ini.
BACA: Mahasiswa Politeknik Pertanian Kupang Tuntut Bubarkan Menwa Kampus
Menanggapi tuntutan mahasiwa Blasius Gharu, mewakili pihak kampus mengungkapkan bahwa untuk sementara menwa dibekukan dan tidak melakukan aktivitas seperti biasa.
Selama ini dikatakan Gharu, keberadaan menwa dalam ruang lingkup kampus terprogram sebagai salah satu kegiatan ekstrakulikuler yang diposisikan sebagai cadangan nasional. Sementara materi dalam pendidikannya adalah wawasan bela negara dan memupuk rasa nasionalisme.
Namun mahasiswa yang terlibat aksi itu menampik pernyataan itu. Menurutnya menwa selama ini malah dijadikan sebagai alat kekuasaan kampus dan tidak mencerminkan semangat demokrasi kampus.
Karena itu massa aksi kemudian sepakat untuk menyegel kantor menwa Politeknik Pertanian Negeri Kupang.
Salah satu orator massa aksi Fransisco Lopes menyampaikan bahwa problem di kampus tersebut tidak terlepas dari sistem pendidikan yang mengabdi pada kepentingan penguasa sehingga tidak heran kalau kondisi pendidikan hari ini sangat memprihatinkan.
Tambahnya lagi bahwa konsekunsi logis dari pendidikan kapitalis adalah pendidikan yang lebih mengutamakan profit ketimbang memanusiakan manusia sehingga pada akhirnya kami semua akan dijadikan sebagai tenaga kerja upah murah atau calon buru-buru di kemudian hari. (Fano/VoN)
Foto Feature: Illustrasi