*Tedy Ndarung
Doa Gila untuk Bibirmu
Aku tak ingin bibirmu meletus
saat gairah api memantik nyala di ujung akar yang berlumur darah
Aku tak ingin bibirmu padam
saat ketiadaanku menanam sepi di penghujung bibir yang makin tajam
Tak ingin ada amarah berjuntai di belahan bibirmu merekah
saat penantian panjangmu membuat harapan hampir pergi
Rangum merona bibirmu tebar pesona di alam pikiranku
jangan sekali-sekali pergi aku masih ada untukmu
***
Aku hanya ingin bibirmu ‘gila’
iya, aku ingin bibirmu ‘gila’
mengubah fakta menjadi imajinasi liar, itulah gila
selalu senyum meski kobaran api menyala di dada
karena aku pasti menunggu di depan kamarmu tepat tanggal itu
***
Aku hanya ingin bibirmu gila
tetap bersinar meski kerinduanku yang kunjung teori membuatnya padam
karena semua teori itu akan lenyap saat pintu kamarmu terbuka dan tubuhmu merebah
sehingga tatapan kita dalam kamar yang tampak montok mampu mengusir secangkir badai sampai mati
***
Aku ingin bibirmu gila
selalu tertawa meski duri mawar masih bergeming kaku di pembuluh darahmu dan tak pergi
karena aku pasti memetik beberapa sajak yang tertimpa licin dan hampir jatuh di tepi bibirmu
semua minyak yang lama pendam akan muntah menjadi gumpalan doa yang bermuara dari sebuah dosa, itulah cinta. Pun berujung suatu kenikmatan antara bibirku dan bibirmu beradu fisik.
***
Permainan bibirmu sangat lincah
membuat jantungku kaku berdetak
mungkin doa gila untuk bibirmu mendapat penghargaan di surga
namun, aku takut bibirmu terbaring tetap dalam doa malamku
nanti kau melumat tuntas ragaku hingga birahi pecah di tengah keinginan
***
Itu bukan berarti aku berhenti mendaraskan bibirmu dalam doa dan pulang
aku tak akan hilang dari duniamu sampai kantung-kantung bintang tak lagi bercahaya
tapi tolong, was waslah kegilaan bibirmu, sayang…
Maumere, 2016
Tedy Ndarung, lahir pada tanggal 27 september 1996, di Lambur – Manggarai barat. Teddos Ndarung adalah nama fb bagi yang ingin bersua dan mengenal penyair ini lebih dalam.