Denpasar,VoxNtt.com- Warga asal NTT di Bali yang tergabung dalam komunitas masyarakat Flobamora Bali mendesak Polda NTT agar mengusut tuntas kasus penikaman yang menimpa anak-anak SD di Sabu Raijua, Selasa (13/12).
Hal tersebut disampaikan ketua umum Flobamora Bali Yusdi Diaz, ketika ditemui media ini di kediamanya di Denpasar, Rabu (14/12) malam.
Pria yang akrab disapa Yusdi ini mengatakan bahwa warga asal NTT yang menetap di Bali ikut perihatin dengan kejadian penusukan yang menimpa anak-anak SD di kabupaten Sabu Raijua.
“Karena itu kami meminta kepada pihak kepolisian dalam hal ini Polda NTT agar mengusut tuntas kasus ini, selidiki apa motifnya, mengapa hal ini terjadi semuanya harus dibuka secara transparan sehingga tidak sampai mengusik rasa kebhinekaan kita” desak Yusdi.
Lebih jauh Yusdi menyayangkan pelaku yang tewas dihakimi massa. Jika warga marah kepada pelaku menurut Yusdi, itu merupakan hal yang wajar namun sayangnya kepolisian kurang mengantisipasi kemungkinan terburuk.
“Sayangnya pelaku meninggal di hakimi masa, sehingga kita tidak bisa mengetahui motif pelaku” tutur Yusdi.
Sementara terkait adanya upaya untuk mengusik toleransi umat beragama di NTT, Yusdi menampik anggapan tersebut.
“Rasa toleransi antar umat beragama di NTT paling baik di Indonesia. Saudara-saudari kita yang berbeda agama baik itu muslim, kristen, maupun katolik di NTT dipersatukan dengan adat. Orang NTT paling terbuka mau menerima siapa saja” tandas Yusdi.
Hal senada juga disampaikan sekjen Flobamora Bali, Frederik Billy. Dalam pesan singkat yang diterima media ini, Kamis (15/12) pagi, ia mengungkapkan kekecewaanya atas tindakan masyarakat yang main hakim sendiri.
“Negara kita adalah Negara hukum, namun tindakan pelaku tersebut sangat tidak beradab terhadap tindakan masyarakat yang menghakimi pelaku sampai meninggal juga sangat disesalkan” tulis Billy.
Billly berharap agar kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kita semua dan jangan sampai masalah ini menjalar sampai ke isu SARA. (Kontributor: Tonny/Von)