Ruteng, VoxNtt.com- Yayasan Tunas Muda Indonesia (YTMI) menggelar sayembara untuk mensyukuri hari ulang tahun (HUT) provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ke-58.
Total hadiah dalam sayembara ini berjumlah Rp 150 juta. Selain hadiah uang tunai, YTMI juga akan membantu mendapatkan orangtua angkat untuk mengembangkan potensi yang dimiliki masing-masing pemenang.
Perlombaan bertajuk “Ayo Bangun NTT” itu akan diisi dengan empat jenis kompetisi. Keempatnya antara lain; kompetisi gagasan, debat, paduan suara, dan mencari tokoh teladan NTT.
Sayembara tersebut mengundang semua pihak, baik pribadi atau kelompok warga NTT menjadi peserta kompetisi. Selain itu, akan terbuka pula bagi siapa saja yang mencintai NTT.
“Sayembara diselenggarakan dan diinisiasi oleh YTMI dengan media online lintasntt.com dan Saint Mary’s College,” kata E.Melkiades Laka Lena, Ketua YTMI saat bertemu di Ruteng belum lama ini.
Dalam surat terbuka dan undangan mengikuti sayembara yang salinannya diterima VoxNtt.com dijelaskan, kompetisi gagasan akan diikuti pribadi atau kelompok maksimal beranggotakan 3 orang.
Setiap peserta akan menuangkan gagasan membangun NTT lewat tulisan paling banyak 5 paragraf atau satu halaman.
Tulisan ini berdasarkan sektor bidang tertentu yang ditekuni, pengembangan potensi daerah, dan tema spesifik lainnya.
Misalnya; tema sektor pembangunan bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, pariwisata, kelautan perikanan, peternakan, perkebunan, dan pertanian.
Selain itu bisa juga tema lain seperti, ekonomi kreatif, kebudayaan, dan bidang lain yang penting dikembangkan.
“Tema kembangkan potensi daerah bisa memilih salah satu pembangunan berbasis wilayah yang secara konkrit bisa dilakukan di kampung, desa, kelurahan, dan pemanfaatan dana desa secara optimal. Bisa juga memilih pengembangan potensi kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi NTT”
Sedangkan, tema spesifik antara lain menuangkan gagasan dalam pengembangan wirasusaha NTT, politik anggaran bagi kesejahteraan rakyat, membangun kemandirian energi, dan mengatasi perdagangan manusia (human trafficking).
Bisa juga memilih tema mencegah praktik korupsi, mengatasi krisis air, Pancasila dari NTT untuk Indonesia, menata birokrasi dan pelayanan publik, meningkatkan produksi pangan, mendorong ibu rumah tangga sebagai penggerak ekonomi, mendorong peran warga diaspora NTT atau siapa saja yang mencintai NTT.
“Peserta kompetisi gagasan diharapkan menulis berbasis fakta yang terjadi, dilanjutkan analisa singkat dan solusi konkrit yang penting dilakukan untuk membenahi atau membangun NTT,” demikian harapan YTMI dalam surat undangan itu.
Selanjutnya, peserta lomba debat berjumlah 3 orang dan paduan suara minimal 8 orang. “Peserta yang lolos seleksi akan diundang panitia untuk pertemuan teknis sesuai tingkatan awal Maret 2017”.
Sedangkan, peserta kompetisi mencari tokoh teladan NTT bisa pribadi atau kelompok maksimal 3 orang. Di sini, peserta menulis tokoh yang dianggap penting atau pantas menjadi teladan yang pikiran, tindakan, dan terobosannya mempengaruhi banyak orang. Ini paling banyak 5 paragraf atau satu halaman.
Peserta kompetisi mencari tokoh teladan NTT diharapkan menyampaikan alasan kuat tentang tokoh. Tokoh yang dimaksud bisa rakyat biasa, pemimpin formal atau informal, dosen, guru, agamawan, petani, dan politisi. Selain itu, bisa juga menulis tokoh birokrat, pengusaha, tokoh adat, jurnalis, aktivis atau siapa saja.
Tokoh tersebut dianggap memiliki pikiran, tindakan dan trobosan yang bisa menginspirasi banyak orang. Tindakan dan terobosannya bisa mencerminkan nilai kejujuran, moralitas, kerja keras, keberanian, dan kreativitas dalam membangun NTT. (Ardy Abba/VoN)