Ende, VoxNtt.com-Jenazah Merlinda Sere warga Dusun Pauwawa, Desa Jegharangga, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende yang tenggelam di perairan Johor Malaysia beberapa waktu lalu tiba di Ende, Jumat (24/2/2017) pukul 19.30 wita.
Kedatangan jenazah warga Pauwawa ini disambut tangisan histeris dari suaminya Yulius Baba dan keluarganya. Yulius juga baru tiba dari tempat kerjanya di Malasyia.
Jenazah kemudian disemayamkan di Taman Doa, Kevikepan Ende untuk dilakukan sidang duka yang dipimpin oleh Rm. Reginald Pi Perno.
Rm. Perno kepada VoxNtt.com menjelaskan, kendala pemulangan jenazah Merlinda disebabkan perbedaan nama pada dokumen.
Ada tiga nama yang berbeda yakni Marselina Sere pada surat permandian, nama Merlina Sere pada ijazah dan nama Merlinda Sere pada kartu keluarga.
“Perbedaan ini yang membuat kita kendala. Jadi, yang kita dipakai nama dia adalah Merlinda Sere pada kartu keluarga. Karena kartu keluarga ini adalah dokumen resmi negara. Nah, persoalan nama ini yang membuat jenazah terlambat pulang.”Ujar Romo yang juga tergabung dalam Koalisi Insan Peduli Migran dan Perantauan (KIP-MP) Kevikepan Ende.
Dijelaskan Romo, upaya pemulangan jenazah atas kerja sama tim koalisi gereja yang berada di Jakarta serta pihak BP3TKI Provinsi NTT.
Sebelumnya, jenazah berhasil diidentifikasi oleh petugas dan disemayamkan di rumah sakit Bhayangkara Batam. Kemudian terbang ke Kupang pada Kamis 23 Februari menggunakan pesawat Sriwijaya.
“Tadi terbang dari Kupang ke Maumere dengan pesawat Nam Air jam 12 siang. Lalu di Maumere diterima oleh BP4TKI dan mengantar jenazah ke sini.”Jelas Rm. Perno yang juga Pastor Paroki Komandaru.
Koordinator KIP-MP Kevikepan Ende, Irminus Deni menambahkan, jenazah dipulangkan berkah kerja sama dengan pihak Kepolisian Resor Ende untuk melancarkan proses tes DNA korban.
Selain itu, kerjasama koalisi dengan pihak BP3TKI NTT untuk membantu membiayai pemulangan jenazah Merlinda.
“Jadi ini semua kerjasama kita dengan semua pihak. Jadi, kita himbau kepada pencari kerja untuk mengurus dokumen yang resmi. Sehingga tidak ada persoalan dikemudian hari.”Kata Deni.
Sementara, Kepala Desa Jegharangga, Simplisius Tiga mengucapkan terima kasih kepada tim Koalisi Gereja, pihak BP3TKI NTT, BP4TKI Maumere, Pihak KBRI dan media yang telah bekerja keras memulangkan jenazah Merlinda.
Mewakili keluarga, Simplisius mengakui sangat terbantu atas kerjasama semua pihak. Ia berharap hal yang sama tidak terulang lagi kepada para perantau.
“Jadi, saya mewakili keluarga sangat berterima kasih. Kami benar-benar terbantu atas kerja sama ini.”Katanya di Kevikepan Ende.***(Ian/VoN).