Labuan Bajo,VoxNtt.com– Bupati Manggarai Barat (Mabar) Agustinus Ch Dula mengajak seluruh masyarakat Mabar agar sama-sama membangun daerah itu. Seluruh masyarakat dengan caranya masing-masing agar mengeksplor untuk kemajuan daerah Mabar.
Hal itu disampaikan oleh Agustinus Ch Dula saat Jumpa Pers, Sabtu (25/2/2017) di Kantor Bupati Mabar.
Dia mengatakan Mabar sudah berusia 14 tahun. Tentu banyak kekurangan dan banyak juga kesuksesan yang telah diraih, baik oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mabar maupun oleh masyarakat Mabar sendiri.
Di usia yang memasuki usia dewasa ini sudah banyak capaian pemerintah seperti Labuan Bajo masuk dalam 10 destinasi tujuan utawa wisata. Sehingga, sebagai masyarakat harus bersyukur karena Mabar menjadi perhatian dari pemerintah pusat.
“Sebentar lagi, ground breaking pembangunan marina dan hotel berbintang dari Kementerian BUMN,hanya terhalang ibu Menteri BUMN berada di Luar Negeri sehingga di tunda ground breaking-nya,” kata Dula.
Dengan Mabar menjadi perhatian khusus dari Pemerintah Pusat,maka masyarakat harus memiliki rasa kepunyaan. Oleh karena itu, masyarakat diminta memajukan daerah ujung barat Pulau Flores itu dengan cara apa saja. Masyarakat tidak boleh diam dan harus berbuat sesuatu untuk kemajuan daarehMabar.
“Kita harus bersyukur Mabar mendapat banyak curahan rahmat dari Pemerintah Pusat untuk pembangunan daerah mabar,” ujar Bupati Dula.
Pada kesempatan itu juga, Bupati Dula mengajak seluruh Kepala Desa yang hadir dalam upacara HUT Mabar yang ke-14 agar mengelolah dana desa dengan sebaik-baiknya. Dana Desa jangan diurus sendiri oleh para kepala desa melainkan harus berkoordinasi dengan intansi terkait atau Satuan Kerja Perangkat Daerah di Mabar untuk sama-sama mengelah dana desa itu.
“Saya banyak mendengar laporan bahwa pengunaan anggaran disejumlah desa sangat tidak bagus. Ada yang diselewengkan dan ada yang diurus sendiri oleh kepala desa. Di HUT Mabar yang ke 14 ini, para kepala desa tidak boleh lagi melakukan kesalahan dalam hal mengelolah dana desa,” tegas Dula.
PR Pemda Mabar Belum Tuntas
Terpisah, aktivis Muda Mabar, Rafael Todowela mengatakan di usia yang ke 14 ini banyak persoalan yang menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Pemkab Mabar. PR yang belum tuntas itu seperti, persoalan Pantai Pede yang sampai hari ini menjadi pertanyaan publik.
“Sesuai UU Nomor 8 tahun 2003 tentang pembentukan Mabar pada pasal 13 a,dimana Pemerintah Provinsi wajib menyerahkan aset miliknya untuk dikelola oleh Pemkab Mabar.Namun sampai saat ini Pantai Pede belum juga diserahkan kepada Pemkab Mabar,” kata Rafael.
Selain itu, persoalan banyaknya pembangun dermaga di pesisir pantai yang tanpa mengantongi izin serta persoalan sampah dan air bersih yang sampai saat ini menjadi masalah klasik di Labuan Bajo.
Sementara dari segi infrastruktur ditemukan banyak proyek-proyek dari APBD II Mabar yang kualitasnya kurang bagus. Jalan aspal yang dibangun mengunakan APBD II hanya sampai Dua tahun setelah itu kembali rusak. Sehinga sektor pembangunan di infrastruktur harus menjadi perhatian khusus demi kemajuan Mabar,” harap Rafael. (Satria/VoN)