Kota Kupang, VoxNtt.com-Kasus Human Trafficking masih menjadi persoalan serius di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Data kepulangan TKI asal NTT yang dikantongi Balai Pelayanan Perlindungan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Kupang menegaskan sudah 17 orang TKI Asal provinsi ini dipulangkan dalam kondisi tak bernyawa.
BACA: Jenazah TKI Asal Sumba Barat Tertahan 3 Hari di Kargo Bandara Eltari
Kepala BP3TKI Kupang, Tato Tirang,SE menyampaikan hal tersebut saat dikonfirmasi VoxNtt.com terkait kepulangan Jenazah Linda Bunu (36), TKI asal Sumba Barat.
“Jika ditambah Linda Bunu, maka sudah 17 orang TKI NTT yang dikirim pulang karena meninggal. Dan semua yang pulang meninggal itu merupakan TKI yang dikirim secara ilegal”, papar Tirang di ruang kerjanya (Senin 27/02/2017).
BACA:Terkait Jenazah Linda, BP3TKI Kupang: Awalnya Kami Tidak Tahu
Sambil membandingkan data ditahun sebelumnya, lanjut Tirang, ada 46 orang TKI yang dikirim dalam kondisi meninggal sepanjang tahun 2016.
Dari 46 orang meninggal tersebut hanya 5 orang yang meninggal dunia dan 41 orang lainnya direkrut dan dikirim secara ilegal.
Proses perekrutan dan pengiriman TKI pada dasarkan mempunyai prosedur sesuai dengan regulasi yang berlaku, termasuk pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisi kesehatan calon TKI sebelum dikirim ke Negara tujuan.
BACA: Berantas Human Trafficking, Polda NTT akan Buka Aplikasi Berbasis ITE
Akan tetapi pengiriman TKI secara ilegal diduga tanpa melalui prosedur secara teknis seperti pemeriksaan kesehatan sehingga layak atau tidak layaknya calon TKI untuk diberangkat kerjakan ke luar negeri tidak diketahui.
“Mati itu persoalan ajal. Namun dalam hal pengiriman TKI itu kan ada mekanismenya semisal tes kesehatan. Dan data 2016 serta 2 bulan ditahun 2017 ini sebenarnya menunjukan kepada kita bahwa pemeriksaan kesehatan serta berbagai persyaratan lainnya sangat penting untuk keselamatan dan perlindungan TKI kita di sana”, tegas Tirang sambil menunjukan data yang dipunyai BP3TKI Kupang.
BACA: Soal Human Trafficking, Kapolri Tito Ucap Terima Kasih pada BKH
Kondisi seperti ini seharusnya menjadi refleksi mendalam bagi pemerintah daerah dalam menanggapi signifikannya angka kematian TKI ilegal asal NTT.
Namun demikian, persoalan ini masih menjadi litani panjang lingkaran human trafficking di Nusa Tenggara Timur. (Florianus Dede/VoN)