Ende, VoxNtt.com- Sampah tampak masih menumpuk di kilometer (KM) 16 arah timur kota Ende.
Di tempat ini terlihat dua titik penampung dan atau pembuangan sampah. Titik pertama pada tepi jurang dan titik kedua di pinggir jalan negara yang tidak berjauhan.
Sampah yang didominasi plastik dan pembalut tersebut menjadi perhatian pengguna jalan. Apalagi tumpukan sampah yang bertebaran tepat di pinggir jalan negara.
Pantauan media ini, terdapat tulisan larangan buang sampah pada papan kecil yang terpampang di pinggir jalan. Sementara barang bekas masih tumpuk disertai bau amis menyengat.
Patris, salah seorang warga Desa Tomberabu 1, Kecamatan Ende, Senin (6/3/2017) membantah sampah berasal dari masyarakat setempat. Ia menjelaskan tumpukan sampah tersebut bersumber dari wilayah timur maupun dari Kota Ende.
Diakuinya, tumpukan sampah pada dua titik tersebut tampak setelah pergelaran Tour de Flores (TdF) pada tahun 2016 lalu. Sampah terus bertumpuk hingga akhir tahun.
“Itu sudah lama pak. Setelah balap sepeda itu sudah mulai tumpuk disana. Masyarakat disini tidak buang di sana. Itu banyak dari kota,” aku Patris.
Dia mengatakan pemasangan tanda larang bebas sampah oleh masyarakat Tomberabu pada awal tahun ini. Tanda larangan dipasang setelah melihat sejumlah mobil pickup dari kota membuang sampah pada dua titik tersebut.
Patris mengaku kesal dengan perilaku tersebut. Dia berharap pihak berwajib mesti bertindak tegas terhadap orang yang tidak bertanggung jawab.
“Kami jujur merasa kesal dengan orang yang buang sampah disini. Kami sudah pasang larangan tapi mereka tetap saja buang disini,” katanya.
“Mereka biasa buang malam. Kalau siang tidak pak,” kata Patris.
Warga lain, Margaretha Mbere, mengatakan pembuangan sampah pada dua titik tersebut kerap dilakukan oleh pegawai dan pengusaha dari Ende. Ia mengaku pernah menyaksikan para pengusaha yang membuang sampah di sepanjang jalan negara kilometer 15 hingga kilometer 16.
“Kita sangat kecewa de,.mereka (pengusaha, red) selalu buang sampah disini. Memangnya disini lokasi buang sampah?,” kata Margaretha yang enggan menyebutkan nama pengusaha setelah ditanya VoxNtt.com.
Margaretha meminta kepada pemerintah untuk bersikap tegas terhadap tindakan yang dilakukan para pengusaha. Dia berharap agar tidak lagi membuang sampah di area tersebut.
“Kita minta supaya jangan buang lagi. Ini mengganggu pandangan orang apalagi para touris,” tutur dia. (Ian Bala/VoN)