SoE, Vox NTT- Sejak dieliminasi sebagai peserta Pemilu 2014 lalu, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Timor Tengah Selatan seakan lenyap dari panggung politik maupun pemerintahan daerah.
Kiprah partai banteng moncong putih ini nyaris tak berperan di legislatif maupun eksekutif di kabupaten itu.
Kondisi demikian membuat DPD PDIP Provinsi NTT mengambil langka-langka konkrit guna membentuk kepengurusan baru di tingkat Dewan Pimpinan Cabang di bawah kendali Emilia Nomleny, salah satu pengurus DPD PDIP Provinsi NTT.
Wakil Ketua DPD PDIP Provinsi NTT, Kristo Blasin dalam pembukaan Rakercab tersebut di Hotel Suka Jadi SoE Jumat, (10/3/2017) mengatakan dengan tegas bahwa PDIP di Kabupaten tersebut telah ada dan akan terus ada bersama rakyat TTS.
“Hari ini PDIP telah ada dan akan terus ada bersama-sama dengan rakyat “tegas Kristo.
Rapat Kerja Cabang dari PDIP Kabupaten TTS tersebut lanjut Kristo merupakan momentum kembalinya PDIP untuk memekikan salam “MERDEKA” di seluruh pelosok Kabupaten TTS.
“Momentum hari ini adalah momentum yang kami nantikan. Bahwa kami mau mengatakan kepada seluruh masyarakat TTS kami telah kembali dengan pekikan merdeka,”tegas Kristo.
Kepada Partai Politik lain yang ada di Kabupaten TTS, Kristo Blasin menegaskan bahwa hadirnya kembalinya PDIP di Kabupaten TTS jangan dijadikan sebagai pesaing, tetapi untuk bersama-sama membawa masyarakat menuju kesejahteraan bersama.
Sementara Wakil Bupati TTS, Obed Naitboho dalam sambutannya mengatakan partai politik merupakan mitra pemerintah terutama partai politik yang mempunyai wakil di legislatif.
Pemerintah kata Obed, sangat mendukung kerja-kerja partai politik terutama dalam memberikan pendidikan politik yang baik bagi masyarakat.
“Politik hendaknya menciptakan kepercayaan masyarakat terutama dalam kerja-kerja nyata di lapangan” katanya.
Sedangkan Ketua DPC PDIP TTS, Emilia Nomleny mengakui bahwa kerja-kerja pengurus DPC PDIP Kabupaten TTS belum maksimal menyusul dua tahun belakangan mati suri.
Tetapi kepengurusan DPC PDIP TTS dibawa kendalinya akan menunjukan semangat kerja tidak kendor dengan gotong royong sebagai semboyangnya.
“Kami belum maksimal dalam kerja dan pergerakan untuk sebuah perjuang kepentingan masyarakat TTS. Tetapi semangat kami tidak kendor dengan tetap mengutamakan gotong royong demi kesejahteraan masyarakat TTS,”tegas Emi Nomleny. (Paul/VoN)