Borong, Vox NTT- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manggarai Timur (Matim) sering menyewa sepeda motor orang dengan bayaran yang mahal. Sepeda motor tersebut disewa untuk digunakan para pegawai dalam memantau dan mengevakuasi bencana di daerah itu.
“Selama ini kita sewa kendaraan orang dan biayanya mahal. Karena itu, tidak semua lokasi terjangkau,” kata Plt. Kepala BPBD Matim Anton Dergong di ruang kerjanya , Selasa (13/3/2017).
Dergong mengatakan, selama ini jumlah kendaraan di BPBD Matim sangat terbatas. Padahal BPBD Matim dikabarkan sudah dinaikan statusnya dari tipe B ke tipe A.
Apalagi cakupan wilayah monitoringnya sangat luas. Akibat minimnya kendaraan operasional, terpaksa banyak lokasi rawan bencana yang tidak terpantau langsung oleh petugas.
Untuk menyiasati keterbatasan tersebut lanjut Dergong, pihaknya kerap menyewa kendaraan orang supaya mobilisasi lapangan berjalan baik. Itu pun dinilai tidak efektif dan tentu saja memboroskan anggaran.
“Kalau kendaraannya cukup, saya yakin semua petugas lapangan mudah memantau lokasi seperti itu. Dan kami juga tidak lagi menyewa kendaraan orang,” tukas Dergong.
Dikatakan, kendala yang dihadapi BPBD Matim tersebut berlangsung sejak lama. Tapi karena keterbatasan anggaran, kebutuhan sepeda motor operasional belum terpenuhi.
Karena itu, Dergong meminta alokasi anggaran untuk pembelian sepeda motor operasional para pegawai lapangan.
Sebab, kendaraan roda dua sangat penting untuk digunakan petugas lapangan dalam mengidentifikasi lokasi rawan bencana secara efektif. Itu juga mengingat, Matim merupakan daerah rawan bencana dan membutuhkan sentuhan pelayanan petugas BPBD.
“Kemarin memang kita usulkan tapi tidak dianggarkan (dalam APBD). Tapi tidak apa-apa. Harapan kami tahun depan bisa,” imbuhnya.(Ferdiano Sutarto Parman/ VoN).